Sapa anak kos plus Kelurahan Pandeyan

Keberadaan anak kos di Kelurahan Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, sangat berpengaruh terhadap perekonomian warga. Setiap empat bulan, dilaksanakan sapa anak kos, yaitu diingatkan mengenai kebersihan kos, aturan mengenai jam kunjung tamu, juga kos putra dan putri sendiri-sendiri. Selama wabah covid-19, kegiatan ini dikurangi, bahkan ditiadakan. Demi tertibnya pelaksanaan kos-kosan, pihak kelurahan bersama-sama dengan pkk, trantib, babinsa urusan kamtib, ketua rt, rw, kepala kampung, dan bila perlu mengundang dko kecamatan.

Lurah Pandeyan, Sri Suparbiyono, S.T., mengungkap keterlibatan anak kos atau dari asrama. Anak-anak kos ikut mementaskan seni dari daerah asalnya, seperti anak-anak dari NTT. Terlibat dalam pentas dan juga ikut dalam pawai merti kampung. Anak dari asrama Tanjung Jabung ikut pentas seperti dalam peringatan 17 Agustus. Anak kos di RW 3 sering diikutkan kegiatan kampung, juga saat pentas di kampung wisata. Ada pula seorang ibu yang masih kontrak di RW 2 Pandeyan, juga akan dilibatkan dalam tari klasik. Kebetulan beliau pelatih tari klasik Jawa.

Pada 2021 ini, di Kota Yogyakarta, Kelurahan Pandeyan, bersama-sama dengan Purbayan, Keparakan, dan Gedongkiwo, mendapat kunjungan panitia (tim) akreditasi desa rintisan desa/kelurahan budaya dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta. Demikian pula sejumlah desa  (kalurahan) rintisan desa budaya di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Kabupaten Sleman.(hen/lembud)