by Vishnu|| 20 September 2021 || || 595 kali
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui sub kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kesejarahan memiliki tujuan untuk mengenalkan, menyebarkan dan memupuk nilai-nilai kesejarahan agar generasi muda dapat semakin mengenal bangsa dan sejarahnya. Untuk itu, melalui Roadshow Kesejarahan. Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta merangkul berbagai pihak untuk terlibat aktif dalam pembinaan dan pengembangan kesejarahan. Pelaksanaan Roadshow Kesejarahan menjadi salah satu jalan, untuk memberi ruang diskusi generasi muda, untuk belajar sejarah bangsanya melalui media yang berbeda sehingga wawasan mereka tentang sejarah dapat lebih terbuka dan berkembang. Diharapkan dengan bentuk kegiatan yang muda dan segar, generasi muda nantinya dapat lebih mencintai, menghargai dan terus melestarikan sejarah sebagai bagian perjalanan dan kepribadian serta jati diri bangsa. Acara ini pula, menjadi sarana sosialisasi Serangan Umum 1 Maret 1949 yang saat ini diusulkan sebagai Hari Besar Nasional yaitu Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Serangan umum dengan segala detail cerita di dalamnya, disampaikan dan diberikan pemahaman bagaimana peristiwa tersebut menjadi salah satu titik penting perjalanan bangsa Indonesia. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat mendukung dan memberikan sumbangsihnya dalam pengusulan Serangan Umum sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Roadshow Kesejarahan tahun 2021 mengambil tema besar “Merangkai Serangan Umum 1 Maret 1949 Menuju Kedaulatan Negara” sebagai sarana untuk mendukung 1 Maret sebagai hari besar nasional. Indonesia merupakan negara dengan rentetan sejarah yang sangat panjang. Perjuangan para pahlawan merupakan salah satu bentuk bukti besarnya. Tokoh-tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah telah membuat pola piker pelajar Indonesia menjadi berubah. Kemerdekaan merupakan bentuk perjuangan dari seluruh pelajar bukan merupakan pemberian, sehingga memiliki nilai yang sangat berharga. Disamping itu Yogyakarta merupakan wilayah dengan perubahan social paling dimasi diseluruh wilayah Indonesia. Indonesia memprolamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, rasa suka cita terus saja bergemuruh di seluruh nusantara pada saat itu. Indonesia telah terbebas dari belenggu penjajahan. Namun bukan itu yang terpenting, karena ada hal yang lebih menantang pada waktu seletah kemerdekaan, misalnya revolusi fisik yang terjadi pada kurun waktu 5 tahun dari Indonesia memprolamirkan kemerdekaannya. Hal itu merupakan salah satu tantangan terbesar, setelah saat ini yang harus berpacu dengan globalisasi yang membuat seakan tidak terdapat batas Negara lagi. Setiap Negara saai ini tidak memiliki sekat, sehingga kita mudah untuk terpengaruh dengan kebudayaan bangsa asing yang melakukan penjajahan secara non fisik, tidak seperti dahulu, namun perlu diketahui hal tersebut merupakan ancaram paling besar dan lebih berbahaya, Karena bangsa Indonesia dapat kehilangan jati dirinya sebagai bangsa. Peringatan hari bersejarah perlu untuk dilakukan karena untuk menumbuhkan lagi semangat juang generasi muda untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan cara yang bijak dan lebih positif. Mereka tidak lupa akan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia dengan segala pelengkapnya meskipun arus globalisasi seringkali dapat menggerus rasa kebangsaan itu. Sehingga pada masa-masa mendatang para generasi muda tidak akan lupa tentang perjuangan para pahlawan yang telah berjasa dalam merebut kemerdekaaan dari tangan penjajah yang telah mebelenggu Indonesia sekian lama. Roadshow kesejarahan dilaksanakan untuk dapat membentuk karakter generasi muda menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi, dan rasa cinta tanah air. Mereka diharapkan dapat ditanamkan rasa cinta tanah air sedari muda sehingga tidak lupa akan jati diri bangsa. Peringatan di sekolah-sekolah akan berjalan lebih efektif karena akan menyasar pada kaum pelajar yang merupakan usia produktif dan juga merupakan calon penerus bangsa kelak. Kaum pelajar akan meneruskan tongkat estafet kemerdekaaan Indonesia menuju Indonesia Emas di masa mendatang.
Ditengah pandemi yang sedang melanda dunia ini, kita tetap harus menjaga ingatan akan sejarah yang ada di Indonesia. Dibulan September ini kita kenal dengan Rangkaian (31 Agustus) Keistimewaan Yogyakarta dimana dari sejarahnya. Oleh karena itu kami, Djokjakarta 1945 Bersama dengan Dinas Kebudayaan “Kundha Kabudayan” DIY mengadakan Roadshow Kesejarahan yang bersasaran di seluruh daerah di DIY. Namun titik nadi yang diambil pada kesempata ini adalah Perintgatan Serangan Umum 1 Maret yang menjadi rentetan panjang perjuangan Kemerdekaan Indonesia pada masa Revolusi Fisik. Banyak peristiwa kecil yang menjadi pendorong peristiwa besar tersebut sehingga penting untuk diketahui.
Gubernur DIY telaah mengusulkan 1 Maret sebagai hari besar nasional kepada Presiden RI melalui surat nomer 4434/14984 tanggal 31 oktober 2018. Usulan ini telah dilampiri dengan naskah akademis yang intinya berisi pentingnya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949kedaulatan negara Republik Indonesia. Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta (ibukota negara pada waktu itu) merupakan peristiwa yang sangat penting karena telah membuka mata dunia internasional bahwa Indonesia masih ada (ditengah propaganda Belanda yang mengklaim bahwa Indonesia tidak ada) ini memiliki rentetan Panjang hingga Belanda mengakui kedaulatan Negara Indonesia. Pada awal tahun 2019, usulan tersebut telah mendapatkan dukungan dari Kementrian Pertahanan. Tim dari Dinas Kebudayaan telah ditemui langsung oleh Menteri Pertahanan dan Pemerintah Daerah DIY telah mendapatkan dukungan tertulis melalui surat nomor B/1678/V/2019/DJPOT tanggal 9 Mei 2019. Berikutnya, pada September 2019, usulaan tersebut telah mendapatkan respon positif dari Sekretaris Negara melalui surat nomor 0031/5024/SJ. Dalam suratnya tersebut, Pemerintah Daerah DIY mendapatkan arahan agar Pemerintah Daerah mengadakan sosialisasi dan sarasehan nasional. Menanggapi hal itu, rencana dan Langkah strategis telah diupayakan oleh Dinas Kebudayaan. Salah satu tahap awal, pada kegiatan roadshow mensosialisasikan ke seluruh DIY dan membuat video yang bercerita tentang Serangan Umum 1 Maret hingga lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui Serangan Umum 1 Maret melalui kanal youtube.
Acara Roadshow Kesejarahan dibuka oleh Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman, Tri Agus Nugroho, S.Sos., M.Sc., setelah sebelumnya dilaporkan oleh Kepala Seksi Sejarah, Drs. I Gede Adi Atmaja. dalam laporannya, Kepala Seksi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sebagai salah satu upaya untuk dapat mensosialisasi 1 Maret sebagai hari besar nasional dengan nama Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Kegiatan tersebut disambut oleh Lurah Kalurahan Margoluwih, Kanewon Seyegan, Kabupaten Sleman dan merasa sangat senang dengan adanya kegiatn yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Berlokasi di Padukuhan Cibuk Lor, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman kegiatan Roadshow Kesejarahan titik kedua terselenggara. Bersama dengan Komunitas Djokjakarta 1945 dan Komunitas Pocil kegiatan berlangusng dengan meriah pada hari Minggu, 20 September 2021. Mengambil tema sarasehan “Genie Pelajar Wisanggeni dari Negeri Mataram” dengan menghadirkan narasumber Kapten Penerbang Febrianto Dwi dari Pangkalan Udara Adi Sucipto Yogyakarta yang menjelaskan tentang peran angkatan udara dalam melawan Belanda dalam Agresi Militer Belanda hingga salah satu putra terbaik bangsa harus gugur di Ngoto, Bantul, yakni Agustinus Adi Sucipto. Selain itu, Febri Afnan dari Komunitas Djokjakarta 1945 yang juga merupakan narasumber menjelaskan tentang sejarah Serangan Umum 1 Maret dan pergerakan-pergerakan masa untuk ikut serta dalam melawan Belanda. Acara berlangsung dengan meriah di bawah moderator Chandra Gusta. Penutup acara roadshow kesejarahan tersebut adalah berupa fragmen sejarah yang nantinya secara untuh akan dilombakan bersama dengan 4 video lainnya. kegiatan ini digelar sebagai salah satu upaya untuk dapat mensosialisasikan dan mempublikasikan Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk kemudian dapat menjadi hari besar nasional.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by Vishnu || 01 Maret 2020
Peringatan Peristiwa Bersejarah bertajuk "Semarak Peringatan 1 Maret 1949 ke-71" yang merupakan rangkaian dari Kegiatan Peringatan 1 Maret digelar tepat tanggal 1 Maret 2020 di Titik Nol Kilometer ...
by Vishnu || 09 Maret 2020
Konser Orkestra yang mengusung judul Serenade Bunga Bangsa yang digelar Sabtu Malam, 7 Maret 2020 berlangsung spektakuler. Musisi handal dari Alillaqus Shymphony Orchestra dan Paduan suara dari Con ...