Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman di Gunungkidul

by Vishnu|| 04 Oktober 2021 || || 8.972 kali

...

Panglima Besar Jenderal Soedirman terkenal dengan taktik perang gerilnya, khususnya pada saat revolusi fisik yakni antara tahun 1945 - 1949 mulai dari Kota Yogyakarta hingga ke Jawa Timur. salah satu lokasi yang dijadikan rute gerilya adalah di daerah Gunungkidul, salah satu titiknya dalah di Kalurahan Karangduwet, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Di lokasi inilah Panglima Besar Jenderal Soedirman bersama dengan rombongannya kemudian beristirahat atau bermalam sebelum pada hari berikutnya mereka melanjutkan perjalanan gerilnya setelah sebelumnya dari Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Rumah tersebut adalah kediaman dari Mbok Sayuk Marto Pawiro yang dipilihkan oleh Sartono yang merupakan anggota KODM (Komando Onder Distrik Militer) Paliyan setelah sebelumnya diperintahkan oleh Kapten Soeparjo Roestam yang merupakan pegawai dari Panglima Besar Jenderal Soedirman. Sekitar pukul 14.00 Panglima Besar Jenderal Soedirman beserta rombongan tiba di kediaman Mbok Sayuk pada tanggal 20 Desember 1948. Panglima Besar Jenderal Soedirman datang bersama dengan pengawal dan juga dokter pribadi yang bernama Dokter Soewondo kemudian berada di ruang tengah rumah Mbok Sayuk yang berbentuk limasan Jawa dengan mengadap ke selatan. Ketika berada di rumah Mbok Sayuk, Panglima Besar Jenderal Soedirman dijamu dengan makanan dan minuman seadanya dan kemudian dihidangkan telur rebus untuk dibawa bergerilnya yang menurut penuturan anak dari Mbok Sayuk yakni Mbok Samiyem saat merebus telur tersebut tidak boleh ditinggal dan harus sampai benar-benar matang. Kemudian setelah beistirahat beberapa saat, sekitar pukul 04.00 dini hari yang ditandai dengan jago kluruk atau ayam berkokok yakni tanggal 21 Desember 1948 Panglima Besar Jenderal Soedirman bergegas melanjutkan perjalanan untuk melaksanakan Gerilya menuju Kapanewon Playen dengan dikawal oleh Sartono sampai batas tertitori Paliyan.

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwasannya lokasi tersebut yang disampingnya berdiri monumen tersebut pernah disinggahi oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Lokasinya sangat tidak strategis yang memang untuk tempat perlindungan aga rtidak mudah dilacak dan dikathui oleh pihak Belanda.

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY diberi kesempatan untuk dapat bersilaturahmi dengan anak dari Mbok Sayuk bersama dengan keluarnganya yang merupakan pemilik rumah tempat Panglima Besar Jenderal Soedirman singgah sewaktu menjalankan taktik perang Gerilya. Bersama dengan Kapten Penerbang Aris yang merupakan cucu dari pejuang Akademi Militer. Kemudian dari Paguyuban Wehrkreis 3 Yogyakarta S. Soedjono. Kepala Seksi Sejarah, Drs. I Gede Adi Atmaja mengapresiasi adanya monumen Jenderal Soedirman yang terawat dengan baik dan sudah dikelola oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Diharapkan nantinya lokasi ini dapat menjadi sumber sejarah dan tetap terawat untuk menjaga keasliannya. Moumen ini pula bis amenjadi salah ratu rujukan atau referensi untuk menambak khasanah sejarah terkait dengan mendukung literasi peristiwa besar yakni Serangan Umum 1 Maret 1949.

Gubernur DIY telah mengusulkan 1 Maret sebagai hari besar nasional kepada Presiden RI melalui surat nomer 4434/14984 tanggal 31 oktober 2018. Usulan ini telah dilampiri dengan naskah akademis yang intinya berisi pentingnya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949kedaulatan negara Republik Indonesia. Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta (ibukota negara pada waktu itu) merupakan peristiwa yang sangat penting karena telah membuka mata dunia internasional bahwa Indonesia masih ada (ditengah propaganda Belanda yang mengklaim bahwa Indonesia tidak ada) ini memiliki rentetan Panjang hingga Belanda mengakui kedaulatan Negara Indonesia. Pada awal tahun 2019, usulan tersebut telah mendapatkan dukungan dari Kementrian Pertahanan. Tim dari Dinas Kebudayaan telah ditemui langsung oleh Menteri Pertahanan dan Pemerintah Daerah DIY telah mendapatkan dukungan tertulis melalui surat nomor B/1678/V/2019/DJPOT tanggal 9 Mei 2019. Berikutnya, pada September 2019, usulaan tersebut telah mendapatkan respon positif dari Sekretaris Negara melalui surat nomor 0031/5024/SJ. Dalam suratnya tersebut, Pemerintah Daerah DIY mendapatkan arahan agar Pemerintah Daerah mengadakan sosialisasi dan sarasehan nasional. Menanggapi hal itu, rencana dan Langkah strategis telah diupayakan oleh Dinas Kebudayaan. Salah satu tahap awal, pada kegiatan roadshow mensosialisasikan ke seluruh DIY dan membuat video yang bercerita tentang Serangan Umum 1 Maret hingga lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui Serangan Umum 1 Maret melalui kanal youtube. (ibs)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Bertemunya Budaya Berbagai Daerah

by admin || 23 September 2019

.


...
Sosio Drama Teatrikal & Parade Kebangsaan Peringatan Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949

by Vishnu || 01 Maret 2020

Peringatan Peristiwa Bersejarah bertajuk "Semarak Peringatan 1 Maret 1949 ke-71" yang merupakan rangkaian dari Kegiatan Peringatan 1 Maret digelar tepat tanggal 1 Maret 2020 di Titik Nol Kilometer ...


...
Orkestra Serenade Bunga Bangsa Intenalisasi Sejarah Kepahlawanan

by Vishnu || 09 Maret 2020

Konser Orkestra yang mengusung judul Serenade Bunga Bangsa yang digelar Sabtu Malam, 7 Maret 2020 berlangsung spektakuler. Musisi handal dari Alillaqus Shymphony Orchestra dan Paduan suara dari Con ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta