Pemberdayaan Disabilitas Berbasis Budaya melalui PBD 2021

Pekan Budaya Difabel (PBD) telah  digelar Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2021 di Purawisata dan Kasuli pada 28 November sampai dengan 3 desember 2021,  kegatan  menyuguhkan konsep Gemati, yakni pengertian tentang apa itu rasa yang tulus. PBD kali ini mendorong tumbuhnya sikap gotong royong sesama manusia di masyarakat, khususnya untuk pemajuan kesenian dan kebudayaan, dengan cara menyuguhkan kegiatan yang mampu mempertemukan sekaligus meluruhkan asumsi yang telah ada.

Keindahan dalam keragaman itu sering disebut sebagai keniscayaan, atau dalam terminologi agama disebut dengan ketetapan Tuhan. Keragaman adalah sesuatu yang tak bisa dielakkan, dan itu indah. Perbedaan bukan sebagai jurang pemisah, tapi justru penguat niat untuk berkolaborasi dan tolong menolong. Maka gemati dalam makna ini adalah memberi tanpa minta untuk diberi kembali, serta sikap mau dan mampu memelihara, melindungi, menempatkan pada tempatnya, dan bahkan mampu mendidik hingga dewasa dan bermanfaat.

Gemati dalam PBD ini sejalan dengan gagasan inklusif dalam isu disabilitas dimana dalam sebuah relasi dibutuhkan rasa sebagai penguat hubungan sehingga selalu terjadi proses belajar dalam hubungan tersebut. Konteks gemati pun penting agar masyarakat inklusi terjadi, tidak hanya antar difabel tetapi juga dengan non difabel. Gemati melambangkan bagaimana masyarakat ini saling paham dan menyesuaikan, menata rasa; mau dan mampu, sehingga menciptakan masyarakat inklusi yang harmonis.

Gemati sebagai konsep dalam PBD 2021 adalah upaya dalam perwujudan komunitas inklusi dengan pendekatan kebudayaan melalui interaksi dan relasi antar difabel, dan juga non-difabel dengan berbagai latar belakang yang beragam yang dimiliki oleh setiap individu. Muaranya adalah sinergitas dan kolaborasi dua arah dalam ekosistem inklusi.

Beragam kegiatan telah digelar dalam Pekan Budaya Difabel tahun 2021 yang sebagian besar digelar secara sebagian daring (dalam jaringan) dan beberapa aktivitas dilakukan secara luring (luar jaringan). Pilihan aktivitas dilakukan secara daring karena menyesuaikan situasi pandemi covid-19 yang membutuhkan sikap dan perilaku disiplin dengan protokol kesehatan

penasaran dengan keseruanya PBD 2021, bisa disaksikan melalui Instagram Pekan Budaya Difabel dan youtube Dinas Kebudayaan DIY