Guntur Laut, Gamelan Kenegaraan Kraton Ngayogyakarta

by admin|| 15 Januari 2013 || 283.516 kali

...

GAMELAN Kyai Guntur Laut yang sekarang berada di Kraton Ngayogyakarta dipercaya berasal dari zaman Majapahit. Konon gamelan munggang ansamble sederhana itu dulunya dianggap suci, hanya dimainkan pada saat ada acara kenegaraan yang penting.

Dalam buku Kraton Jogja The History and Cultural Heritage disebutkan, pada tahun 1755 raja Surakarta Hadiningrat Sunan Pakubuwono III mengizinkan gamelan tersebut dimainkan untuk menyambut Sultan Hamengkubuwono I pada saat penandatanganan perjanjian Giyanti.

Di masa lalu, gamelan itu juga dimainkan pada saat di kerajaan ada pernikahan, garebeg ataupun saat pemakaman raja. Kyai Guntur Laut terdiri dari empat rak bonang, kenong japan satu yang memukulnya seperti kethuk untuk mengontrol irama, dua penonthong yang juga disebut bende, dua gong besar salah satunya disebut Kyai Lindhu, sepasang simbol yang disebut rojeh, satu kendhang gendhing dan satu penunthung atau ketipung.

Pada masa lalu gamelan munggang juga dimainkan pada hari Sabtu untuk menemani kompetisi watangan. Oleh karena itu Kyai Guntur Laut juga mendapat sebutan Gangsa Setu atau Gamelan Sabtu. Ternyata Bupati Manca dan Pesisir juga mempunyai gamelan untuk mengiringi Watangan yang diadakan pada hari Senin. Oleh karena itu, gamelan tersebut mendapat sebutan Gangsa Senen atau gamelan Senin. Termasuk gamelan sederhana yang dimainkan pada nada tertentu dan disebut gendhing munggang. (War)

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Watugudig

by admin || 01 April 2012

- Batu umpak berbentuk bulat dengan tonjolan pada puncaknya - Batu umpak besar berukuran P=75 cm; L=75 cm; T=53 cm;O=85 cm - Batu umpak ...


...
Benda Pusaka Kraton Ngayogyakarta

by admin || 01 April 2012

Tombak Kangjeng Kiai Pleret Dibuat oleh Syeh Maulana Maghribi. Merupakan pusaka yang dinilai paling keramat dan paling tinggi martabatnya. Pusaka ini diyakini erat kaitannya dengan sejarah ...


...
Empat Kereta Kebesaran Kadipaten Pakualaman

by admin || 15 Januari 2013

KADIPATEN Pakualaman ternyata juga mempunyai kereta kebesaran. Diantaranya ada empat kereta yang tersimpan di museum Pura Pakualaman. Menurut MW Sestradirja dari Kapaniteraan Pura Pakualaman kereta ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta