Beksan Bancak- Doyok

by admin|| 04 Maret 2014 || 35.502 kali

...

 

Salah satu jenis petilan gaya Yogyakarta yang bukan bertema perang tanding seperti umumnya beksan. Beksan Bancak-Doyok merupakan jenis tari petilan lawakan yang menggambarkan tokoh punakawan( abdi) kesayangan dari Daha bernama Bancak dan Doyok. Tema cerita bersumber pada cerita panji yang mempunyai karakteristik yang kontras antara kedua tokoh tersebut.

Tari yang merupakan perpaduan antara nyanyian, tarian, dan lawakan ini sering digunakan untuk menggambarkan kehidupan sehari-hari, sehingga dapat disamakan dengan gara-gara dalam cerita wayang. Adegan biasanya dimulai dengan keluarnya bancak sendirian yang menceritakan kisah hidupnya, diselingi dengan nyanyian dan tarian. Kemudian muncul doyok yang diceritakan telah lama mencari saudaranya, bancak. Keduanya saling menceritakan pengalamannya masing-masing disertai lawakan-lawakan.

Busana yang dikenakan Bancak adalah pakaian celana panjen, kain batik dan blangkon dengan rias muka sedemikian rupa sehingga bermata sipit, berhidung bulat, dan berkulit hitam, dan berhidung pesek. Gending yang digunakan dalam tarian ini menggunakan iringan gamelan lengkap kembang nangka, glathik inceng-inceng, linggar-jati dan srundeng gosong.

Pementasan tari ini jarang dilakukan karena menuntut keahlian khusus. Beksan Bancak-Doyok bukan suatu tarian yang gampang, karena seorang penari harus menguasai ragam tarian putri, disamping penguasaan gending-gending.

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Beksan Trunajaya

by admin || 04 Maret 2014

  Disebut juga Beksan Lawung Ageng atau Beksan Lawung Gagah. Dinamakan Beksan Trunajaya karena pada zaman dahulu para penari diambilkan dari regu Trunajaya yang merupakan bagian dari ...


...
Beksan Lawung Alit

by admin || 04 Maret 2014

  Disebut juga Beksan lawung alus.Beksan Lawung Alus ( alit) ditarikan oleh 16 orang penari, terdiri dari 4 orang penari sebagai ploncon atau pengampil. 4 orang penari sebagai lawung ...


...
Beksan Sekar Medura

by admin || 04 Maret 2014

  Tari putera yang para penarinya membawa botol minuman, ditarikan oleh 8 penari putera. Disebut juga Beksan Gendul. Penyebutan Beksan Gendul ini didasarkan pada perlengkapan yang ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta