by anis|| 27 Juni 2023 || || 2.090 kali
Penulis |
: |
Aneng Kiswantoro, M.Sn |
ISBN |
: |
(dalam proses) |
Sampul |
: |
Hard cover |
Halaman |
: |
183 halaman |
Ukuran |
: |
24 X 18 cm |
Harga |
: |
Tidak diperjualbelikan |
|
|
Dapat diperoleh di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY |
SINOPSIS
Berangkat dari fenomena teknologi yang meledak sejak dua dekade terakhir, penulis melihat perubahan-perubahan selera, perilaku, dan ekspektasi masyarakat, terutama pada bidang yang penulis geluti, yakni seni pedhalangan. Dalam beberapa tahunterakhir, penulis berpapasan, mengamati kawan-kawan penulis, bahkan mengalamisendiri berproses memproduksi pertunjukan wayang yang ‘asing’. ‘Asing’ dalam hal ini adalah belum pernah ada sebelumya. Penulis tidak menafikan bahwa zaman selalu berganti dan romantisme ‘klasik’ tidak selalu harus dimaknai dipertahankan dengan cara yang sama. Begitupun bagi seni pedhalangan, perkembangan zaman seharusnya tidak dipandang secara pesimis sebagai monster pemunah tradisi. Justru bergeraknya zaman dari era satu ke yang lainnya musti dimaknai sebagai tantangan yang ditatap dengan penuh keberanian dan optimisme, sebagai tuntutan untuk terus berkarya menciptakan kebaruan-kebaruan. Perubahan itu pasti, sedangkan jati diri seharusnya tetap setia melekat meskipun dengan media yang terus berkembang.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 01 April 2012
Wayang dalam bentuknya yang asli merupakan permainan bayangan kreasi orang-orang Jawa yang berisi aspek-aspek budaya Jawa. Wayang atau wayang kulit (permainan bayangan) telah ada sebelum masuknya ...
by admin || 01 April 2012
Dalam bahasa Jawa ‘wong’ berarti manusia. Jadi wayang wong berarti wayang yang diperankan oleh manusia. Cerita-cerita wayang wong sama dengan cerita-cerita wayang kulit namun fungsi dalang lebih ...
by admin || 01 April 2012
Wayang golek atau wayang yang terbuat dari kayu tampil dalam bentuk boneka 3 dimensi. Cerita-ceritanya diambil dari cerita Menak. Masyarakat senang menonton pertunjukan ini karena gerakannya mirip ...