by anis|| 07 Juli 2023 || || 115 kali
Penulis : Murdijati Gardjito ISBN : (dalam proses) Sampul : Hard cover Halaman : 212 halaman Ukuran : 24 X 18 cm Harga : Tidak diperjualbelikan Dapat diperoleh di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Sinopsis Keraton Yogyakarta memang tidak pernah berhenti memikat siapa saja untuk mengetahui keberadaannya lebih jauh. Banyak ...
by anis|| 27 Juni 2023 || || 132 kali
Penulis : Purwadmadi Admadipurwa dan Nanang Arisona ISBN : (dalam proses) Sampul : Hard cover Halaman : 275 halaman Ukuran : 18 x 24 cm Harga : Tidak diperjualbelikan Dapat diperoleh di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Sinopsis Membaca Ketakbendaan Karya Budaya SETIAP kali mendengar ...
by anis|| 27 Juni 2023 || || 134 kali
Penulis : Aneng Kiswantoro, M.Sn ISBN : (dalam proses) Sampul : Hard cover Halaman : 183 halaman Ukuran : 24 X 18 cm Harga : Tidak diperjualbelikan Dapat diperoleh di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY SINOPSIS Berangkat dari fenomena teknologi yang meledak sejak dua dekade terakhir, penulis melihat perubahan-perubahan selera, ...
by anis|| 27 Juni 2023 || || 103 kali
Penulis : Aneng Kiswantoro, M.Sn ISBN : (dalam proses) Sampul : Hard cover Halaman : 183 halaman Ukuran : 24 X 18 cm Harga : Tidak diperjualbelikan Dapat diperoleh di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Sinopsis Ing sarasehan tutur lisan saking masyarakat Pedhalangan, Seni Tari lan Akademisi mratelakaken bilih ...
by pamongbudaya|| 09 Desember 2022 || || 613 kali
Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat mengangkat atau menempatkan juru pelihara untuk melakukan perawatan Cagar Budaya. Selain itu disebutkan pula bahwa juru pelihara (jupel) dapat juga melakukan pengamanan agar cagar budaya tidak hilang, rusak, hancur atau musnah. Meskipun dalam undang-undang hanya disebutkan tugas juru pelihara adalah untuk melakukan perawatan dan pengamanan cagar budaya, namun Pemda DIY ingin agar ...
by pamongbudaya|| 15 September 2020 || || 585 kali
Bangunan Pekapalan adalah bangunan-bangunan yang berada di sekitar Alun-alun utara Yogyakarta di seberang jalan jika dilihat dari alun-alun, namun berada di depan dinding / pagar kavling bangunan yang ada di sekitar alun-alun tersebut. Terdapat dua pendapat mengenai asal nama pekapalan. Pendapat pertama menyatakan bahwa nama pekapalan diambil dari nama kempal yang berarti berkumpul. Pendapat kedua menyatakan bahwa nama pekapalan berasal dari kata kapal yang berarti kuda. Apabila dikaitkan ...
by admin|| 07 Maret 2014 || || 359.308 kali
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis lagu rebab yang pada umumnya digunakan untuk buka terutama dalam gendhing-gendhing yang terlaras Pelog lima, nem, dan barang yang menggunakan lagu dengan notasi untuk Pelog lima 3 ....2165, untuk pelog nem 6 .....3216, dan Pelog barang dengan 2... 7 2 7 6 5, masing –masing ...
by admin|| 04 Maret 2014 || || 266.230 kali
Kanjeng Raden Tumenggung Wironegoro. Seorang seniman tari dan pencipta gendhing. Lahir pada tanggal 29 Juni 1884, ia masuk menjadi abdi Kraton tahun 1889 dan memulai karier dalam bidang kesenian khususnya Karawitan dan tari. Mulai tahun 1918 mencipta gending antara lain : Gending Patra Manggala( Sekar Ageng Pewlog Bem Kendhangan Ketawang), Gendhing Jiwa Retna, Candra Mengeng, Sastra Menggala dan puluhan gendhing lainnya. P ada waktu menjadi guru tari dan ikut mengajar di Kridho Beksa Wirama, ...
by admin|| 04 Maret 2014 || || 325.550 kali
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi dalem Kraton sebagai Jajar Prajurit Wirabraja hingga menjadi Bupati Anom yang berkantor di KHP. Kridomardowo Kraton Yogyakarta. Dalam membantu usaha pemerintah,beliau menjadi guru di IKIP Jurusan Bahasa Jawa Bagian Kesenian, Guru karawitan di SGA, guru Konservatori Tari Indonesia dan Guru ASTI. ...
by admin|| 04 Maret 2014 || || 292.978 kali
Raden Wedono Larassumbogo, putra kedua dari R. Sosrosidurejo ini dilahirkan di Kampung Bumijo Yogyakarta pada tanggal 27 Juli 1884 atau 12 Dulkongidah wawu 1813. Pada masa kecilnya bernama R. Hardjo. Mempelajari gamelan ( Karawitan) Sejak usia 11 tahun di bawah asuhan K.R.T Purboningrat, dan kemudian dimagangkan dalam Kraton Yogyakarta. Pada tahun 1904 oleh Sri Sultan Hamengku Buwana VII, RW. Larassumbogo diangkat menjadi Abdi Dalem Jajar Wiyogo . Tahun 1910 diangkat menjadi Bekel ...