Pelatihan untuk Juru Pelihara Cagar Budaya di tahun 2022

by pamongbudaya|| 09 Desember 2022 || || 2.200 kali

...

Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat mengangkat atau menempatkan juru pelihara untuk melakukan perawatan Cagar Budaya. Selain itu disebutkan pula bahwa juru pelihara (jupel) dapat juga melakukan pengamanan agar cagar budaya tidak hilang, rusak, hancur atau musnah. Meskipun dalam undang-undang hanya disebutkan tugas juru pelihara adalah untuk melakukan perawatan dan pengamanan cagar budaya, namun Pemda DIY ingin agar para juru pelihara juga mampu untuk menceritakan tentang cagar budaya yang mereka pelihara dan jaga. Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dari juru pelihara, maka Pemda DIY melaluii Dinas Kebudayaan DIY melakukan pelatihan kepada para jupel, minimal 1 tahun sekali. Pada foto yang menyertai tulisan ini dapat dilihat aktivitas saat pelatihan di dalam kelas.

Pada tahun 2022 ini materi pelatihan untuk jupel antara lain adalah :  

  1. Kebijakan Pelestarian Warisan Budaya
  2. Konservasi dan Perawatan Bangunan dari Batu Bata
  3. Bahasa Inggris
  4. Alat Pemadam Api Ringan
  5. Motivasi dalam bekerja

 

KEBIJAKAN PELESTARIAN WARISAN BUDAYA

Juru pelihara diharapkan mampu memahami secara umum tentang apa itu warisan budaya dan cagar budaya. Selain itu sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, maka jupel diharapkan mengetahui bahwa cagar budaya yang berupa warisan budaya benda itu terdiri dari benda cagar budaya, struktur cagar budaya, bangunan cagar budaya, situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya. Sebagai orang yang bekerja dalam memelihara dan menjaga cagar budaya, maka masyarakat umum yang berada di sekitar tempat tugas mereka tentu menganggap jupel ini lebih mengetahui tentang cagar budaya dibanding mereka dan mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan ketika ada warga masyarakat yang menemukan benda atau bekas bangunan yang diduga adalah peninggalan dari masa lalu. Untuk mengatasi hal ini maka para jupel perlu dibekali pengetahuan dasar tentang penemuan dan pencarian benda yang diduga cagar budaya.

 

KONSERVASI DAN PERAWATAN BANGUNAN DARI BATU BATA

            Juru pelihara yang dikelola Dinas Kebudayaan DIY bertugas di sejumlah tempat dengan kondisi berbeda. Ada yang berupa bangunan rumah, ada yang berupa struktur atau bangunan lainnya seperti benteng, jagang (parit) tugu, ada yang halamanya ratusan meter persegi, ada yang hampir tidak memiliki halaman sama sekali. Dengan berbagai kondisi yang berbeda tersebut, maka perawatan dan pengamanan yang mereka lakukan tentu saja berbeda-beda. Kali ini materi yang diberikan adalah konservasi dan perawatan pada bangunan dengan bahan utama dari batu bata baik untuk yang bergaya arsitektur kolonial maupun yang bergaya arsitektur cina. Masalah-masalah yang ada antara lain adalah kerusakan atap, pelapukan dinding pengeroposan pada tiang pendukung baik itu dari bahan kayu maupun besi, kondisi yang lembab serta adanya sarang dan kotoran dari binatang yang umumnya adalah kelelawar. Dengan mengetahui masalah yang ada diharapkan para jupel ini mampu mengatasi secara minimal sebelum dilakukan oleh tukang yang lebih ahli.   

 

BAHASA INGGRIS

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa juru pelihara diharapkan mampu menceritakan tentang cagar budaya yang mereka pelihara dan jaga kepada orang-orang yang berkunjung ke tempat mereka bertugas. Ada kalanya pula yang berkunjung adalah orang asing. Maka para jupel ini diharapkan minimal mampu menyapa orang yang berkunjung ini dengan bahasa Inggris. Dengan berbagai latar belakang yang mereka miliki, ada di antara mereka yang sudah dapat menyapa dalam Bahasa Inggris, hanya kadang mereka tidak terlalu percaya diri. Nah, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka ketika harus menyapa orang asing.

 

ALAT PEMADAM API RINGAN

Salah satu potensi ancaman bahaya pada bangunan cagar budaya adalah kebakaran, apalagi sejumlah bangunan cagar budaya adalah bangunan dari kayu yang lebih mudah terbakar dibanding bangunan dari batu/batu bata. Untuk mengurangi dampak akibat kebakaran ini, maka jupel diberi pengetahuan dasar tentang alat pemadam api ringan (APAR), beberapa teori singkat tentang penyebab kebakaran dan cara mengatasinya serta melakukan simulasi penggunaan APAR tersebut.

 

MOTIVASI DALAM BEKERJA

            Dengan berbagai latar belakang dan kondisi tempat mereka bekerja yang bervariasi, ada yang memiliki halaman sedikit dengan bangunan yang luas dan ada yang kebalikannya, maka kemungkinan terjadi kecemburuan di antara mereka. Selain itu kebosanan dan bahkan stres juga mungkin terjadi karena ada sejumlah tempat yang memang berupa objek wisata yang dikunjungi banyak orang, namun ada pula yang merupakan bangunan milik pemerintah/ Kraton Yogyakarta/ Puro Pakualaman yang sangat sepi karena memang bukan tempat untuk dikunjungi. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, maka para jupel diberi wawasan tentang bekerja dan juga motivasi dalam pekerjaan agar para jupel ini memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan mereka meskipun kondisi setiap orang dan kondisi tempat mereka bekerja tidaklah sama. (DD)

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Pekerjaan Bangunan Pelindung Pada Kegiatan Rehabilitasi Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...


...
"Pre Construction Meeting" pada kegiatan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...


...
Pameran Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta