"Pre Construction Meeting" pada kegiatan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya

Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi. Rapat ini biasanya dilaksanakan pada pekerjaan konstruksi yang kompleks atau bernilai besar. Pada rapat ini yang dibahas antara lain adalah pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak penandatangan kontrak (pemilik pekerjaan dan penyedia jasa konstruksi), informasi terkahir mengenai jadwal pekerjaan dan tahapan persiapan hingga pelaksanaan kontrak, rencana penilaian kinerja / evaluasi, perencanaan pelaporan pekerjaan, cara pengukuran ulang dan melakukan klarifikasi hal-hal yang belum jelas dalam kontrak.
Pada kegiatan rehabilitasi bangunan cagar budaya selain dibahas hal-hal yang dilakukan pada kegiatan konstruksi bangunan secara umum,juga dibahas hal-hal khusus yang terjadi di pekerjaan rehabilitasi bangunan cagar budaya. Pekerjaan itu adalah dokumentasi, kodefikasi, pembuatan bangunan pelindung, pembongkaran, identifikasi kelayakan, penanganan pasca pembongkaran,dan pemasangan kembali komponen bangunan. Uraian dari pekerjaan ini telah ditulis dalam rencana kerja dan syarat (RKS) yang sudah disampaikan bersamaan dengan pengumuman lelang. Uraian lebih lanjut tentang jenis pekerjaan khusus yang dilakukan pada rehabilitasi bangunan cagar budaya dapat dibaca di tulisan lain.
Pada rapat ini penyedia jasa konstruksi harus sudah bisa menyampaikan rencana tentang pekerjaan yang akan dilakukan baik itu rencana pekerjaan yang umum maupun yang khusus cagar budaya. Selain penyedia jasa konstruksi, rapat ini juga dihadiri oleh penyedia jasa konsultasi perencanaan, penyedia jasa konsultasi pengawasan, pemilik / pengelola bangunan yang akan direhabilitasi dan tenaga ahli arkeologi pendamping pemugaran. (DD)