by pamongbudaya|| 30 Desember 2024 || || 138 kali
Pada tahun 2024 ini Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melanjutkan kegiatan penataan fasad di kawasan Malioboro. Fasad adalah muka atau tampak depan bangunan. Sebelumnya pada tahun 2022 dan 2023 telah dilakukan kegiatan serupa. Kegiatan penataan fasad bangunan di kawasan Malioboro ini dilakukan untuk mendukung penataan Kawasan Sumbu Filosofis Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Fasad bangunan merupakan komponen penting dalam membentuk karakter suatu kawasan, ...
by pamongbudaya|| 21 Desember 2023 || || 1.454 kali
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah yang memiliki sejarah cukup panjang banyak memiliki kekayaan budaya baik berupa benda maupun tak benda seperti kesenian, adat dan tradisi. Kekayaan budaya berupa benda, seperti tersebut dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya terdiri dari benda, struktur, bangunan, situs maupun kawasan cagar budaya. Semua kekayaan budaya ini perlu kita lestarikan dengan cara melindungi, mengembangakan dan memanfaatkannya. Pengawasan dan pengendalian ...
by pamongbudaya|| 15 Desember 2023 || || 859 kali
Penataan fasad (muka/tampak depan bangunan) di kawasan Malioboro merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY di tahun 2023 ini, setelah sebelumnya dilakukan kegiatan perencanaan penataan fasad pada tahun 2022. Penataan dan/atau perbaikan fasad bangunan di kawasan Malioboro dilakukan sebagai salah satu upaya mendukung pengajuan Kawasan Sumbu Filosofis Yogyakarta menjadi warisan budaya dunia. Karakter suatu kawasan sangatlah dipengaruhi oleh fasad bangunan yang ...
by pamongbudaya|| 22 Desember 2020 || || 1.492 kali
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi terkait panduan arsitektur bangunan berciri khas Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan Peraturan Daerah DIY Nomor 1 Tahun 2017, dan peraturan lain yang berkaitan dengan perda ini. Selain itu dimaksudkan untuk mengajak peran serta dari instansi terkait dalam melakukan pengawasan terhadap dampak pembangunan, dampak pengembangan kawasan, serta pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan empat Kawasan Cagar Budaya (KCB) di wilayah DIY, ...
by admin|| 07 Maret 2014 || || 494.163 kali
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis lagu rebab yang pada umumnya digunakan untuk buka terutama dalam gendhing-gendhing yang terlaras Pelog lima, nem, dan barang yang menggunakan lagu dengan notasi untuk Pelog lima 3 ....2165, untuk pelog nem 6 .....3216, dan Pelog barang dengan 2... 7 2 7 6 5, masing –masing ...
by admin|| 04 Maret 2014 || || 268.542 kali
Kanjeng Raden Tumenggung Wironegoro. Seorang seniman tari dan pencipta gendhing. Lahir pada tanggal 29 Juni 1884, ia masuk menjadi abdi Kraton tahun 1889 dan memulai karier dalam bidang kesenian khususnya Karawitan dan tari. Mulai tahun 1918 mencipta gending antara lain : Gending Patra Manggala( Sekar Ageng Pewlog Bem Kendhangan Ketawang), Gendhing Jiwa Retna, Candra Mengeng, Sastra Menggala dan puluhan gendhing lainnya. P ada waktu menjadi guru tari dan ikut mengajar di Kridho Beksa Wirama, ...
by admin|| 04 Maret 2014 || || 328.839 kali
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi dalem Kraton sebagai Jajar Prajurit Wirabraja hingga menjadi Bupati Anom yang berkantor di KHP. Kridomardowo Kraton Yogyakarta. Dalam membantu usaha pemerintah,beliau menjadi guru di IKIP Jurusan Bahasa Jawa Bagian Kesenian, Guru karawitan di SGA, guru Konservatori Tari Indonesia dan Guru ASTI. ...
by admin|| 04 Maret 2014 || || 295.079 kali
Raden Wedono Larassumbogo, putra kedua dari R. Sosrosidurejo ini dilahirkan di Kampung Bumijo Yogyakarta pada tanggal 27 Juli 1884 atau 12 Dulkongidah wawu 1813. Pada masa kecilnya bernama R. Hardjo. Mempelajari gamelan ( Karawitan) Sejak usia 11 tahun di bawah asuhan K.R.T Purboningrat, dan kemudian dimagangkan dalam Kraton Yogyakarta. Pada tahun 1904 oleh Sri Sultan Hamengku Buwana VII, RW. Larassumbogo diangkat menjadi Abdi Dalem Jajar Wiyogo . Tahun 1910 diangkat menjadi Bekel ...
by admin|| 15 Januari 2013 || || 199.884 kali
KRATON Ngayogyakarta juga menggunakan musik untuk berbagai tanda. Misalnya tentang membuka dan menutup pintu plengkung dan juga untuk mengiringi jalannya prajurit. Dalam buku Kraton Histori and Culture dipaparkan tentang gendhing dan gamelan di Kraton Ngayogyakarta.Misalnya gendhing repeli diikuti dengan clunthang suara drum, menunjukkan waktu pukul 05.00 pagi. Itu sebagai tanda membuka pintu plengkung atau gerbang benteng. Demikian pula ketika menutup pintu gerbang ada gendhing sendiri bahkan ...