by admin|| 15 Januari 2013 || || 199.983 kali
KRATON Ngayogyakarta juga menggunakan musik untuk berbagai tanda. Misalnya tentang membuka dan menutup pintu plengkung dan juga untuk mengiringi jalannya prajurit. Dalam buku Kraton Histori and Culture dipaparkan tentang gendhing dan gamelan di Kraton Ngayogyakarta.
Misalnya gendhing repeli diikuti dengan clunthang suara drum, menunjukkan waktu pukul 05.00 pagi. Itu sebagai tanda membuka pintu plengkung atau gerbang benteng. Demikian pula ketika menutup pintu gerbang ada gendhing sendiri bahkan tanda istirahat pukul 20.00 juga menggunakan sangkakala dua kali.
Selain itu, ada gendhing untuk aba-aba prajurit. Untuk menghormat kepada komandan militer menggunakan trompet yang dikombinasikan dengan drum dan seruling. Gendhing-gendhing tertentu juga dimainkan untuk prosesi prajurit sesuai pasukannya masing-masing. Gendhing atau musik pengiring prajurit sesuai dengan langkah berjalannya prajurit.
Umumnya prajurit menggunakan iringan musik seruling, terompet, ketipung, kecer, bendhe, dan dermenan. Sebagai kampus berbasis budaya Universitas Widya Mataram (Unwima) Yogyakarta pada wisuda sarjana S1 beberapa waktu yang lalu juga menggunakan prajurit kraton untuk kirab wisudawan. Menurut salah seorang prajurit musik, sebutan untuk prajurit musik adalah prajurit ungel-ungelan. (War)
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Deretan kata berupa kalimat atau bukan kalimat yang mengandung angka tahun, dan disusun dengan menyebut lebih dahulu angka satuan, puluhan, ratusan, kemudian ribuan. Kata-kata yang ...
by admin || 04 Juni 2012
Didirikan oleh G.B.H. Tedjokusumo dan BPH. Soerjodiningrat pada tanggal 17 Agustus 1918 atau 9 Dulkangidah 1848 hari Sabtu Wage. Pendirian perkumpulan Kridha Beksa Wirama di dorong atas hasrat untuk ...
by admin || 04 Juni 2012
Lahir pada tanggal 25 Desember 1949. Munculnya organisasi ini dilatarbelakangi berhentinya usaha-usaha untuk mempelajari kesenian Jawa sejak pertengahan bulan Agustus 1945 hingga kira-kira ...
by admin || 04 Juni 2012
Paguyuban ini didirikan oleh BPH. Yudonegoro pada tanggal 12 Mei 1052 bersama dengan para anggota Bebadan Among Beksa Kraton Yogyakarta berdasarkan pancasila dan berazaskan kekeluargaan serta gotong ...