by pamongbudaya|| 15 September 2020 || || 2.041 kali
Bangunan Pekapalan adalah bangunan-bangunan yang berada di sekitar Alun-alun utara Yogyakarta di seberang jalan jika dilihat dari alun-alun, namun berada di depan dinding / pagar kavling bangunan yang ada di sekitar alun-alun tersebut. Terdapat dua pendapat mengenai asal nama pekapalan. Pendapat pertama menyatakan bahwa nama pekapalan diambil dari nama kempal yang berarti berkumpul. Pendapat kedua menyatakan bahwa nama pekapalan berasal dari kata kapal yang berarti kuda. Apabila dikaitkan dengan fungsinya, kata kapal dapat berarti tempat untuk menambatkan kuda. Dulu fungsi bangunan / bangsal pekapalan adalah sebagai tempat singgah bagi para pejabat yang akan melakukan tradisi pisowanan atau ngabekten (menghadap ke raja untuk berbakti kepada raja) ke Kraton Yogyakarta. Pada masa setelah kemerdekaan bangunan-bangunan tersebut digunakan untuk layanan publik dan terakhir beberapa bangunan berubah fungsinya ada yang untuk tempat usaha / tempat wisata. Beberapa bangunan kondisinya sudah rusak dan memerlukan perbaikan / rehabilitasi.
Pada tahun 2015 Dinas Kebudayaan DIY merehabilitasi 3 bangunan pekapalan yang terletak di sebalah barat alun-alun di depan Masjid Gedhe Kraton Yogyakarta. Pekerjaan yang dilakukan pada ketiga bangunan ini hampir sama, antara lain adalah penggantian genteng penutup atap, penggantian genteng bubungan menjadi bubungan dari galvalum, penggantian talang, penggantian lisplang, penggantian plafon, perbaikan pintu dan jendela (kusen dan daunnya) pembongkaran pelesteran dinding untuk diganti plesteran baru dengan campuran semen merah (plesteran bligon), pengecatan dinding setelah plesteran baru selesai, pengecatan kayu dan plafon serta pemasangan instalasi listrik.
Selain kerusakan pada bangunan yang perlu perbaikan, masalah lain pada ketiga bangunan ini adalah lahan di sekitar bangunan yang sudah mengalami peninggian dari kondisi semula sehingga menyebabkan air masuk ke dalam bangunan. Untuk mengatasi masalah ini, di sekitar bangunan dilakukan penggalian tanah untuk menurunkan permukaan tanah sehingga air tidak masuk ke dalam bangunan. Di bagian tanah yang permukaannya dibuat lebih rendah dari bangunan ini dibangun sumur resapan air di bawahnya untuk menampung hujan yang ada. Di ujung luar permukaan yang turun ini, sekitar jarak 2 meter dari bangunan dibuat undakan tangga untuk menyesuaikan dengan ketinggian tanah di sekitar bangunan dan diberi tanggul untuk menghalangi air dari halaman sekitar tidak masuk ke permukaan tanah yang lebih rendah yang ada di sekeliling bangunan.
Perbedaan ketinggian halaman di sekitar bangunan pekapalan hasil pekerjaan rehabilitasi pada tahun 2015 ini dapat dilihat dalam foto yang menyertai tulisan ini. Di sebelah kiri adalah halaman di sekitar bangunan, kemudian tanggul, tangga dan halaman yang diturunkan yang berada di sekeliling bangunan. (DD).
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 23 September 2019
Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...
by admin || 23 September 2019
Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...
by admin || 23 September 2019
Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...