by pamongbudaya|| 24 Januari 2024 || || 492 kali
Pada tahun 2011 Dinas Kebudayaan DIY melakukan kegiatan rehabilitasi di Museum Wayang Kekayon yang terletak di Jl. Jogja-Wonosari Km. 7 No. 277, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Bantul. Pada tahun tersebut selain di Museum Wayang Kekayon ini, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY juga melakukan kegiatan rehabilitasi di Museum Affandi. Museum Wayang Kekayon didirikan oleh Prof. Dr. dr. KPH. Soejono Prawirohadikusumo, Sp.S,Sp.Kj.(K), salah satu kerabat Puro Pakualaman Yogyakarta. Museum ini diresmikan pada tanggal 5 Januari 1991 oleh Gubernur DIY pada waktu itu yaitu K.G.P.A.A. Paku Alam VIII. Museum ini memiliki sejumlah koleksi wayang antara lain wayang purwa, wayang madya, wayang klithik, wayang krucil, wayang beber, dan wayang kontemporer. Salah satu koleksi mahakarya (masterpiece) di museum ini adalah wayang kulit dari seratus tokoh Kurawa yang diambil dari cerita Mahabharata.
Kegiatan rehabilitasi yang dilakukan pada tahun 2011 yang lalu menyasar beberapa bangunan di museum ini, yaitu bangunan ruang pengenalan, beberapa bangunan ruang pamer, bangunan ruang penyimpanan, bangunan ruang informasi dan bangunan kamar mandi/wc. Selain itu terdapat pula pekerjaan di halaman dalam dan halaman depan. Beberapa jenis pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah pembongkaran plafon lama untuk diganti dengan palfon gypsum di dalam ruang dan plafon kalsiboard di teritisan di luar ruangan, pembongkaran lantai lama untuk diganti dengan tegel warna baik yang polos maupun yang bermotif dengan ukuran 20x20 cm, penggantian listplang dan pemasangan instalasi listrik yang baru. Selain itu dilakukan pula pekerjaan perbaikan vitrin yang sudah ada dan pembuatan vitrin baru. Vitrin adalah tempat yang umumnya berupa lemari kaca yang digunakan untuk memajang benda-benda koleksi museum. Pekerjan lainnya adalah pekerjaan pembuatan beton, baik itu pembuatan pondasi footplat, pembuatan sloof, kolom dan balok atap. Pada bagian beton yang tampak, maka setelah pembuatan beton bertulang ini selesai dilakukan akan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran. Pengecatan dilakukan setelah seluruh pekerjaan plafon, plesteran dan vitrin selesai dilakukan. Pekerjaan pemberian anti rayap tanah juga dilakukan untuk mencegah adanya rayap yang nantinya dikhawatirkan dapat berpengaruh dan merusak barang-barang koleksi museum. Pekerjaan yang dilakukan di halaman depan dan halaman dalam adalah penggantian conblok dan pemasangan batu andesit sebagai jalan setapak.
Pada foto yang ditampilkan di awal tulisan ini adalah suasana saat dilakukan pekerjaan perbaikan dan pembuatan vitrin di salah satu bangunan ruang pamer. Dapat dilihat dari pintu di tengah foto bahwa di belakang ruang pamer ini juga terdapat ruang pamer lainnya dengan bangunan yang terpisah. (DD)
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by pamongbudaya || 22 November 2019
Oleh Sony Saifuddin* 2019 Istilah museum memiliki dua pengertian, pertama adalah yang dipahami secara umum yaitu tempat berkumpulnya sembilan Dewi Muse (Dewi Kesenian), kedua lebih khusus ...
by admin || 02 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY membuka pendaftaran Duta Museum DIY 2020 dari tanggal 6 - 17 Januari 2020.Kamu yang berminat untuk memajukan kebudayaan dan permuseuman di DIY ?Daftar ...
by admin || 08 Januari 2020
Pada hari Kamis, 2 Januari 2020 yang lalu, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) menempatkan edukator museum ke beberapa museum di Daerah istimewa Yogyakarta. 18 tenaga edukator ini ditempatkan di ...