by admin|| 08 Januari 2020 || || 3.343 kali
Pada hari Kamis, 2 Januari 2020 yang lalu, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) menempatkan edukator museum ke beberapa museum di Daerah istimewa Yogyakarta. 18 tenaga edukator ini ditempatkan di beberapa museum di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Permuseuman dengan Anggaran Dana Keistimewaan 2020. Edukator museum sendiri sudah berjalan sejak tahun 2015 dan bertugas untuk membantu kelancaran kegiatan edukasi, pemanduan, dan promosi di museum. Ke delapan belas edukator ini ditempatkan di museum yang berbeda-beda dan berpindah museum tiap tahunnya. Untuk tahun ini museum-museum yang mendapatkan bantuan tenaga edukator dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) adalah Museum TNI AU, Museum Pleret, Museum Dewantara Kirti Griya, Museum Tembi, Museum Sudirman, Museum UGM, Museum Soeharto, Museum RS. Dr. Yap, Museum Wayang Kekayon, Museum Tino Sidin, Museum Biologi, Museum UPN, Museum Tani Jawa, Museum Pendidikan UNY, Museum Diponegoro, Museum Gumuk Pasir dan Museum TNI AD.
Dalam acara ini juga, Dinas Kebudayaan melalui Seksi Permuseuman juga menyerahkan Berita Acara Registrasi Koleksi kepada 5 museum yang telah mendapatkan bantuan registrasi koleksi oleh Tim Register pada Tahun 2019 yang lalu. Pada Tahun 2019, Tim Register Dinas Kebudayaan telah melaksanakan tugas registrasi di Museum Pendidikan UNY, Museum RS Dr. Yap, Museum Biologi, Museum DKG dan Museum Bahari. Koleksi yang telah diregistrasi pada tahun kemarin adalah sebanyak 493 koleksi museum Pendidikan UNY, 885 koleksi Museum RS. Dr. Yap, 1.822 koleksi di Museum Biologi, 1.046 koleksi di Museum Dewantara Kirti Griya dan 133 koleksi di Museum Bahari. Untuk tahun 2020 ini Tim register akan melaksanakan tugas registrasi koleksi di Museum Affandi, Museum TNI AD, Museum TNI AU, Museum Geoteknologi Mineral UPN dan Museum Tembi.
Sebagaimana penempatan Edukator di museum-museum, kegiatan registrasi koleksi ini merupakan upaya pemerintah melalui Dinas Kebudayaan untuk mengembangkan museum-museum di Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga mampu memaksimalkan fungsi edukasi, pengetahuan dan wisata bagi masyarakat. Sehingga proses transfer pengetahuan sejarah kepada generasi saat ini dapat berjalan dengan optimal dan menguatkan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (ran, pb)
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by pamongbudaya || 22 November 2019
Oleh Sony Saifuddin* 2019 Istilah museum memiliki dua pengertian, pertama adalah yang dipahami secara umum yaitu tempat berkumpulnya sembilan Dewi Muse (Dewi Kesenian), kedua lebih khusus ...
by admin || 02 Januari 2020
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY membuka pendaftaran Duta Museum DIY 2020 dari tanggal 6 - 17 Januari 2020.Kamu yang berminat untuk memajukan kebudayaan dan permuseuman di DIY ?Daftar ...
by pamongbudaya || 27 Agustus 2020
Oleh : Sony Saifuddin* 2020 Perubahan zaman yang sangat cepat mempengaruhi perkembangan museum yang ada di dunia. Di Barat, sejak era 1970an lahir ...