by admin|| 04 Maret 2014 || 21.900 kali
G.B.P.H. Suryobrongto. Putra Sri Sultan Hamengku Buwana VIII, lahir tanggal 11 Nopember 1914 dan menamatkan pendidikan AMS jurusan Sastra Timur tahun 1936. Beliau belajar menari sejak kecil dan terus mendalami tari hingga dewasa. Dalam pagelaran-pagelaran wayang wong di Kraton beliau pernah berperan sebagai Pathut Guritno, Bathara Bromo, dan R. Gathotkoco, dalam Beksan Lawung bertindak sebagai lurah. Secara khusus beliau berguru tari ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 26.942 kali
Awal mulanya seorang Bangsa BANI ASIN bernama SYEH MAULANA ACHMAD MATARAM JUMADIL KOBRA yang pertama kali dating ke Pulau Jawa pada tahun : 1299 bersama-sama dengan 3 orang yaitu : 1. Syeh Abul Rachman = ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 31.793 kali
KI AGENG PEMANAHAN yang juga disebut KI AGENG MATARAM III mengelola Mataram pada tahun 1568 – 1575, dulu menjadi Lurah Tamtomo Prajurit Pajang dan mendapat anugerah Tanah Mataram dari Sultan Pajang , lalu diambil menantu Pangeran Sungeb di Saba , dinikahkan dengan kakak perempuan Pangeran Juru JURU ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 24.978 kali
Sudharso Pringgobroto. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 21 Juni 1921, putera seorang Asisten Wedhana di Tempel Sleman. Orang tuannya bernama R. Pringgopiyogo, yang menjabat asisten wedana sejak tahun 1972 dan dikenal sebagai seorang Penayub (tukang Nayub) yang baik, pemegang peran utama dalam pementasan yang berbentuk drama tari. Sebagai seorang yang berdarah seni Sudharso mulai belajar menari pada tahun 1937 pada organisasi tari Jawa Kridha Beksa Wirama di bawah ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 25.624 kali
Kanjeng Raden Tumenggung Jayadipura, Seniman istana yang jenius, yang berhasil menciptakan tata busana wayang wong Istana Yogyakarta yang sangat megah. Tata busana wayang kulit, sehingga memudahkan penonton untuk membedakan peran yang satu dengan yang lainnya. Bukan hanya tokoh-tokoh kesatria saja yang dicipta tata busananya, tetapi juga tokoh-tokoh raksasa, binatang bahkan juga pentas ( Stage props) berupa goa pertapaan, laut, pemandangan alam, teknik-teknik kelengkapan ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 24.222 kali
Ganda Werdaya, lakon wayang wong, Bentuk pementasan wayang wong secara massal. Bentuk tariannya berupa cerita cerita kepahlawanan, kisahnya diambil berdasarkan Ephos Mahabarata. Tujuan lakon ini adalah untuk menanamkan jiwa dan sifat kepahlwanan dari satria-satria pandhawa yang gagah berani. Lakon Gondowerdoyo diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I Lakon Gondowerdoyo atau Gandawardaya merupakan sebuah lakon carangan atau cerita cabang dari wiracarita mahabarata ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 25.751 kali
Joyo Semedi, Lakon, Lakon Wayang Wong yang dipergelarkan dan diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I. Lakon Jaya Semedi adalah sebuah lakon carangan wiracarita mahabarata yang menggambarkan hilangnya Arjuna (Janaka) yang mengakibatkan datangnya para pelamar yang menginginkan Wara Sumbadra, istri pertama Arjuna. Lakon Wayang Wong Jaya Semedi merupakan salah satu lakon terpanjang yang berlangsung selama empat hari pada pertunjukan wayang wong diistana ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 27.167 kali
Beksan Lawung. Tarian perang-perangan atau ulah yuda. Beksan Lawung merupakan salah satu beksan ciptaan Sri Sultan Hamengku Buwana I. Beksan ini diilhami oleh keadaan waktu dimana ada kegiatan prajurit-prajurit sebagai abdi dalem raja selalu mengadakan latihan watangan, berlatih ketangkasan berkuda dengan membawa watang atau lawung, yaitu sebuah tongkat panjang kurang lebih 3 m berujung tumpul, dan silang menyodok untuk menjatuhkan lawan. Dialog yang digunakan ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 295.863 kali
Deretan kata berupa kalimat atau bukan kalimat yang mengandung angka tahun, dan disusun dengan menyebut lebih dahulu angka satuan, puluhan, ratusan, kemudian ribuan. Kata-kata yang terdapat dalam sengkalan bukan sembarang kata yang disusun, melainkan dipilih sesuai dengan angka tahun. Deretan kata sengkalan selain sebagai simbol angka tahun juga merupakan simbol konsep-konsep magis tradisional dalam kepercayaan masyarakat. Simbol-simbol ini dapat dipahami maknanya jika ...
by admin|| 04 Maret 2014 || 28.383 kali
Pesanggarahan ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I (Pangeran Mangkubumi) pada tahun 1755 (setelah perjanjian Giyanti/ Palihan nagari) di sebuah desa (Gunung Gamping) di wilayah desa Ambarketawang. Tempat ini justru dipilih oleh Pangeran Mangkubumi sebelum ia mempunyai tempat untuk pusat pemerintahannya. Menurut bekas-bekasnya istana ...