SUMAKALA, potret dua Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

by ifid|| 01 Februari 2023 || || 635 kali

...

Sumakala, sebuah potret dua Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tersaji di Bangsal Pagelaran. Hadir dalam wujud pameran temporer yang menyajikan manuskrip dan artefak. Tepatnya era Sri Sultan Hamengku Buwono III (HB III) dan Sri Sultan Hamengku Buwono IV (HB IV). Pameran temporer ini menyajikan sejarah perjalanan kedua raja. Total keduanya hanya bertahta selama 10 tahun. Sosok HB III yang memimpin 1810-1811 dan 1812-1814 dan HB IV pada 1814 hingga 1822. Dalam pameran temporer kali ini, hadir beragam ilustrasi lukisan. Merupakan penggambaran dari arsip dan manuskrip yang tersisa. Untuk kemudian divisualkan dalam berbagai bentuk. Mayoritas menggambarkan perjalanan kepemimpinan kedua raja. Mulai dari prosesi naik tahta, dinamika hingga mangkat. Adapula sebuah pohon silsilah keturunan dari kedua Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini. Disatu sisi kedua Sultan ini tetap memiliki warisan budaya. Beberapa masih bisa lestari sampai sekarang. Seperti tari Bedhaya Durmakina, Babad Ngayogyakarta, maupun kereta kereta kebesaran dari masing-masing Raja. Seluruh peninggalan ini tersaji di ruang pameran. Bedhaya dilambangkan dengan sembilan patung manekin perempuan Jawa. Lengkap dengan kain batik yang tersemat. Adapula kereta kuda yang tersaji di ruang pamer paling akhir.

Sejak dibuka pada 29 Oktober 2022, Pameran Sumakala dikunjungi lebih dari lebih dari 38.200 wisatawan domestik dan 1672 wisatawan mancanegara. Selama kurun waktu 80 hari, rata-rata pengunjung pameran sebanyak 500 wisatawan perhari. Durasi kunjung yang singkat, sejak pukul 08.30 14.00 tidak menjadi batasan bagi para wisatawan untuk menyempatkan menilik gelaran pameran akhir tahun di keraton. Perihal ini menjadi apresiasi tersendiri bagi Keraton Yogyakarta, sekaligus bentuk dari dukungan masyarakat atas keterbukaan keraton dengan berbagai informasi. Di samping itu, minat generasi muda pada sejarah yang tinggi serta rasa keingintahuan terhadap sejarah dan budaya dari masyarakat menjadi bekal keraton untuk terus menyusun gelaran pameran dan beberapa agenda pendukungnya.

Dalam kurun waktu pameran, terdapat beberapa kegiatan yang digelar, seperti 1) virtual tour dengan mengunjungi ruang pamer dan beberapa sisi khusus keraton, 2) napak tilas peristiwa geger sepehi, hingga 3) webinar dan worshop sengkalan yang akan bermuara pada kegiatan lomba sengkalan. Keseluruhan kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai kalangan, tanpa batas. Di sisi lain, apresiasi masyarakat dalam setiap pertunjukan wayang orang yang selalu penuh menambah gelora pelestarian seni pertunjukan tradisional yang semakin tinggi. Tiga rangkaian pertunjukan wayang wong, mulai dari lakon Semar Boyong, Rama Nitik, dan Rama menyemarakkan penyelenggaraan pameran. Nitis

"Terima kasih teruntuk seluruh pihak yang membantu penyelenggaraan pameran, tim pameran, rekan- rekan media, seluruh kawedanan di keraton, komunitas, serta masyarakat umum. Semua pihak telah mendukung dengan caranya masing-masing Sampai berjumpa di pameran-pameran selanjutnya" tungkas GKR Bendara, penghageng KHP Nitya Budaya, Keraton Yogyakarta.

Gelaran pameran secara resmi akan ditutup tanggal 29 Januari 2023. Meski demikian kunjungan masih dapat dilakukan sampai tanggal 6 Februari 2023, seiring dengan adanya kegiatan Asean Tourism Forum, yang digelar di D.I. Yogyakarta.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY membuka Pameran DIY-Kyoto

by sf || 01 November 2021

Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY, Bapak Cahyo Widayat, S.H., M.Si secara resmi membuka Pameran Lukis DIY Kyoto, kamis tanggal 28 Oktober 2021, pameran ini merupakan kegiatan rutin tiap tahun Pameran ...


...
Museum Sonobudoyo Kembali Gelar AMEX 2022 Sekaligus Resmikan Gedung Pameran Baru

by ifid || 08 November 2022

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Museum Sonobudoyo menyelenggarakan agenda rutin akhir tahun, yaitu Annual Museum Exhibition (AMEX) tahun 2022. AMEX 2022 ...


...
Inklusi, Rekreasi, Edukasi, Inovasi, dan Kolaborasi? Satu Dekade NS

by ifid || 16 Agustus 2023

Kebudayaan mencerminkan nilai-nilai  luhur bangsa yang harus terus dipelihara, dibina,  dan dikembangkan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan memperkuat jati diri bangsa. Pelestarian ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta