by admin|| 23 September 2019 || || 1.209 kali
Joglo Kotagede yang akan direhabilitasi ini terletak di Citran RT 04 RW 04, Kelurahan Jagalan Kecamatan Banguntapan, Bantul. Bangunan ini milik Pemerintah Daerah DIY sejak sekitar 3 tahun lalu. Bangunan yang dimiliki Pemda DIY berupa 2 buah rumah tradisional yang lokasinya berdampingan, keduanya menghadap ke jalan yang ada di selatannya. Menurut data yang didapat dari buku Rumah Pusaka Kotagede : Inventarisasi dan Dokumentasi 2011 terbitan Kementrian Pekerjan Umum, Dirjen Cipta Karya, tahun pembangunan kedua bangunan tersebut sekitar tahun 1743 untuk bangunan yang di sebelah timur dan tahun 1750 untuk bangunan yang di sebelah barat. Meskipun demikian, perubahan dan perbaikan telah dilakukan oleh pemilik bangunan termasuk perbaikan setelah gempa di tahun 2006. Sejak dimiliki oleh Pemda DIY maka dilakukan pelestarian bangunan melalui kegiatan rehabilitasi. Kegiatan rehabilitasi dimulai dari bangunan rumah di sebelah barat dan kemudian dilanjutkan ke bangunan rumah di sebelah timur.
Pada tahun anggaran 2019 ini kegiatan rehabilitasi bangunan menyasar rumah di sebelah timur dengan pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah pekerjaan membongkar pendopo, memperkuat struktur di bawahnya dan mendirikan kembali bangunan pendopo tersebut. Hal ini dilakukan karena saat ini kondisi pendopo sudah miring ke arah barat dan selatan dan terpaksa dilakukan perkuatan sementara dengan bambu untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Selain itu pekerjaan dilakukan pula pada bangunan ndalem atau rumah yang berada di belakang/utara pendopo. Pekerjaan yang dilakukan adalah membongkar atap, memperbaiki struktur atap, mengganti genteng penutup atap, mengganti sejumlah struktur bangunan dari kayu yang rusak dan perbaikan instalasi listrik. Seperti pada banyak kegiatan rehabilitasi bangunan cagar budaya yang terbuat dari kayu, maka pekerjaan anti rayap dan pengawetan kayu juga dilakukan. Selain itu juga ada pekerjaan plesteran dan acian.
Pada foto yang ditampilkan, tampak pada bangunan pendapa genteng penutup atap sudah diturunkan dan perancah sedang disiapkan untuk pembongkaran rangka atap dan struktur lainnya. (DD)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 31 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Masyarakat dunia perlu mengetahui bahwa Yogyakarta memiliki beberapa keunggulan terkait kebudayaan. Salah satunya karya Pangeran Mangkubumi yang selanjutnya dikenal sebagai ...
by admin || 24 November 2016
TRIBUNJOGJA.COM, TENGGARONG - Tim Travel Heritage Dinas Kebudayaan DIY menggelar Sarasehan Heritage yang mengusung tema Pelestarian Cagar Budaya Peninggalan Kraton untuk Masyarakat, di Mulawarman ...
by admin || 22 April 2019
Pada tanggal 16 April 2019 anggota TACB DIY dan DP2WB DIY melakukan kunjungan ke KCBKerta-Plered. Kunjungan ini diadakan oleh DP2WB untuk mereview naskah rekomendasi penetapan situs dan kawasan di ...