Penataan Fasad Bangunan di Kawasan Ketandan di Tahun 2022

by pamongbudaya|| 20 Januari 2023 || || 1.303 kali

...

Kawasan Ketandan adalah sebutan untuk kawasan yang terletak di sebelah utara Pasar Beringharjo, Yogyakarta dan di sebelah timur Jl. Malioboro. Dikutip dari Buku Profil: Yogyakarta City Of Philosophy, maka kata Ketandan  (Kêtandhan) berasal dari kata ka-tandha-an, yang berarti tempat seorang tandha atau penarik pajak. Kampung Kêtandhan adalah tempat bermukim para penarik pajak dengan keluarga mereka. Perjanjian Pajak pertama dilakukan Sri Sultan Hamengku Buwana I bersama dengan seorang Kapitan Cina yang bernama To In. Sultan sangat mengerti kemampuan orang-orang Tionghoa dalam mengatur ekonomi. Oleh karena itu, Sultan menempatkan mereka di kawasan utara Pasar Beringharjo, yang merupakan pusat perekonomian Kraton Ngayogyakarta, dengan harapan keberadaan mereka akan meningkatkan kegiatan ekonomi di pasar tersebut.

Saat ini  di kawasan ini terkenal dengan banyaknya toko emas, toko asesoris baju dan toko suvenir. Kita juga dapat melihat acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang diselenggarakan di kawasan ini pada saat seminggu setelah tahun baru Imlek. Sebagai kawasan yang cukup khas dengan tampilan bangunan bergaya arsitektur cina dan adanya kegiatan budaya yang vberlangsung di tempat ini, maka Dinas Kebudayaan DIY mengadakan kegiatan penataan fasad bangunan di Kawasan Ketandan pada tahun 2022. Penataan fasad ini dilakukan dalam rangka mendukung pengajuan The Cosmologival Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks ke UNESCO. Selain di Kawasan Ketandan ini, penataan fasad bangunan juga diadakan di Kawasan Malioboro, dari Jalan Margo Utomo, Malioboro hingga Margo Mulyo yang dilakukan secara bertahap.

Penataan fasad bangunan di tahun 2022 ini dilakukan pada 4 bangunan, yang dipilih berdasarkan diskusi dan kesepakatan antara pihak Dinas Kebudayaan DIY dan JCACC (Jogja Chinese Art and Culture Center) sebagai wadah dari pemilik dan pengelola bangunan yang ada di kawasan Ketandan. Pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah perbaikan pada atap bagian depan atau atap kanopi. Selain perbaikan ada juga yang dilakukan pembongkaran dan pemasangan kembali karena kondisi atap sebelumnya dinilai sudah tidak layak atau merupakan atap tambahan yang tidak sesuai dengan karakter bangunan lama. Pekerjaan lainnya adalah perbaikan dan/atau penggantian pintu, jendela dan dinding bagian depan, perbaikan dan/atau penggantian talang, dan plafon bagian depan serta perbaikan lantai. Ada juga pekerjaan pembersihan pohon dan akarnya karena ada rumah yang dindingnya ditumbuhi pohon dan akarnya sudah merusak dinding. Pekerjaan penataan fasad bangunan di Kawasan Ketandan ini memiliki satu tantangan yang tidak banyak ditemui di tempat lain yaitu adanya keterbatasan tempat kerja karena bangunan yang ada di sini mepet dengan jalan di depannya. Tidak ada area pejalan kaki, taman, halaman atau tempat parkir di antara bangunan dengan jalan di depannya. Karena itu disiapkan rambu-rambu peringatan, pekerja perlu berhati-hati dengan kondisi yang ada, material perlu ditata dengan baik dan perlatan kerja disesuaikan dengan keterbatasan lahan.

Dengan adanya kegiatan penataan fasad bangunan ini diharapkan tampilan bangunan dalam kawasan tersebut menjadi lebih indah dan sesuai dengan karakter bangunan lama yang di kawasan Ketandan ini didominasi oleh bangunan dengan gaya arsitektur Cina. Pada foto yang ada di awal tulisan ini adalah kondisi akhir dari salah satu bangunan yang dilakukan penataan/ perbaikan fasad bangunannya. Sedangkan foto di bawah ini adalah foto sebelum pekerjaan dimulai. Tampak ada pohon yang tumbuh di dinding bangunan. (DD)

 

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Pekerjaan Bangunan Pelindung Pada Kegiatan Rehabilitasi Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...


...
"Pre Construction Meeting" pada kegiatan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...


...
Pameran Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta