Goresan Peradaban #6 Kumpulan Ragam Warisan Budaya Takbenda Daerah Istimewa Yogyakarta

Sinopsis

Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang kini masih hidup dan dihidupi selalu berhadapan dengan konteks sosial, budaya, ekonomi dan politik yang pada gilirannya akan melakukan negasi tanpa henti. Muaranya adalah satu pertanyaan mendasar: apakah suatu bentuk WBTB masih memiliki makna bagi masyarakat? Jika WBTB bermakna bagi masyarakat, artinya nilai-nilai mengalami kontekstualisasi dengan masyarakatnya. Sebaliknya, jika tidak maka WBTB itu hanya sekedar onggokan budaya tak bernilai.

WBTB kian menarik untuk ditulis, karena salah satunya memiliki sifat multifased. Keberadaan berbagai bentuk WBTB tidak semata sebagai peristiwa ritual, estetik, kuliner, atau wujud apa pun, melainkan di baliknya terkandung seperangkat nilai yang terkait dengan peradaban manusia. Sesuatu yang kasat mata, mewujud, teraga, atau tergelar. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya meliputi nilai estetik, nilai sosial, budaya, politik, ekonomi, filosofi, dan nilai fungsi. Nilai-nilai-nilai inilah yang sesungguhnya menorehkan peradaban manusia sepanjang sejarah.

Menuliskan WBTB dalam bentuk sesederhana apa pun pada hakikatnya adalah menjaga sekaligus menyebarluaskan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam karya budaya kepada masyarakat. Sisi lain sebagai upaya mencatatkan nilai-nilai yang mungkin masih terserak dalam memori kolektif masyarakat. Berangkat dari kesadaran akan begitu kayanya WBTK yang hidup dalam masyarakat, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menghadirkan tulisan yang terhimpun dalam Goresan Peradaban #6 Kumpulan Warisan Budaya Tak Benda DIY. Buku ini merupakan kelanjutan dari seri-seri sebelumnya.