Konstruksi Rehabilitasi Ndalem Nototarunan di Tahun 2014

by pamongbudaya|| 23 September 2020 || || 1.026 kali

...

Ndalem Nototarunan terletak di sebelah timur Kompleks Pura Pakualaman, dengan arah masuk dari Jl. Jayaningprangan yang berada sekitar 100 meter di sebelah selatannya. Ndalem ini mempunyai nilai sejarah yang cukup penting karena dulunya merupakan tempat tinggal Pangeran Notokusumo yang kemudian naik tahta menjadi adipati Paku Alam I pada tahun 1813. Seperti pada umumnya bangunan tradisional Jawa, bangunan ini terdiri dari kuncungan, pendopo, pringgitan, dalem ageng, gadri dan gandok. Di sekitar ndalem ini terdapat sejumlah rumah magersari yang dulunya merupakan tempat tinggal abdi dalem. Pendopo di bangunan ini atapnya limasan, sedangkan bangunan induk beratap joglo. Sebelum direhabilitasi pada tahun 2014, bangunan pendopo di tempat ini digunakan untuk sejumlah kegiatan masayarakat di sekitarnya seperti kegiatan pelatihan seni dan pos pelayanan kesehatan untuk balita dan orang tua.

Sasaran pekerjaan rehabilitasi pada tahun 2014 adalah pada pendopo dan pringgitan. Pekerjaan rehabilitasi yang dilakukan antara lain adalah penggantian genteng, penggantian rangka atap (usuk, reng dan beberapa balok), penggantian bubungan dari galvalum, penggantian talang, penggantian rete-rete (lisplang berornamen atau berbentuk menyerupai tetesan air hujan yang terletak pada ujung bawah atap), penggantian plafon dari papan kayu jati, konservasi kayu dengan injeksi resin, dan perbaikan tiang / kolom kayu yang miring. Kolom ini berada dalam posisi yang sudah miring, terutama akibat gempa bumi pada tahun 2006. Perbaikan dilakukan dengan menegakkan kembali posisi kolom ini pada posisi yang semestinya. Pekerjaan lainnya adalah penggantian lantai plesteran menjadi lantai tegel abu-abu ukuran 20x20 cm,  penggantian dan pemasangan instalasi listrik dan pengecatan.

Tampilan bagian pendopo dapat dilihat pada foto yang menyertai tulisan ini. Bagian atas adalah kondisi sebelum dilakukan rehabilitasi dan bagian bawah adalah kondisi sesudah dilakukan rehabilitasi. (DD)

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Pekerjaan Bangunan Pelindung Pada Kegiatan Rehabilitasi Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...


...
"Pre Construction Meeting" pada kegiatan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...


...
Pameran Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta