by pamongbudaya|| 10 Desember 2021 || || 7.850 kali
Menurut naskah-naskah lama tentang bangunan rumah berarsitektur Jawa, bangunan dengan atap berbentuk limasan memiliki 11 (sebelas) ragam/variasi. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa variasi lainnya. menurut R. Ng. Mintoboedoyo dalam Hamzuri (1986) terdapat 20 (dua puluh) variasi (Di dalam buku terdapat 21 variasi tetapi ada 2 jenis yang sama). Menurut Dakung (1987) terdapat 17 (tujuh belas) variasi bangunan limasan, dan yang dimuat dalam Peraturan Gubernur DIY (Pergub DIY) Nomor 40 tahun 2014 tentang Panduan Arsitektur Bangunan baru Bernuansa Budaya Daerah, terdapat 19 (sembilan belas) variasi. Tabel berikut ini menunjukkan variasi bangunan Limasan menurut beberapa sumber.
No |
Naskah lama |
Hamzuri |
Dakung |
Pergub DIY |
1 |
Nom |
Apitan |
Limasan pokok |
Limasan pokok/jebengan |
2 |
Sinom |
Lawakan |
Lawakan |
Lawakan |
3 |
Bapangan |
Bapangan |
Apitan |
Lawakan pengapit |
4 |
Kampung bali |
Apitan pengapit |
Apitan pengapit |
Sinom |
5 |
Trajumas |
Trajumas lambang teplok |
Trajumas |
Trajumas |
6 |
Srotongan |
Trajumas lambang gantung |
Trajumas lambang gantung |
Srotong |
7 |
Pacul gowang |
Pacul gowang |
Pacul gowang |
Pacul gowang |
8 |
Gajah ngombe |
Gajah ngombe |
Gajah ngombe |
Gajah ngombe |
9 |
Gajah mungkur |
Gajah njerum |
Gajah njerum |
Gajah njerum |
10 |
Semar tinandhu |
Gajah mungkur |
Gajah mungkur |
Gajah mungkur |
11 |
Klabang nyander |
Klabang nyander |
Klabang nyander |
Klabang nyander |
12 |
--- |
Cere gancet |
Cere gancet |
Cere gancet |
13 |
--- |
Semar tinandu |
Semar tinandhu |
Semar tinandhu |
14 |
--- |
Gotong mayit |
Trajumas lawakan |
Gotong mayit |
15 |
--- |
Lambang sari |
Lambang sari |
Lambang sari |
16 |
--- |
Lambang teplok |
Lambang teplok |
Lambang teplok |
17 |
--- |
Sinom lambang gantung rangka kutuk ngambang |
Sinom lambang gantung rangka kutuk ngambang |
Lambang gantung |
18 |
--- |
Empyak setangkep |
--- |
Mangkurat |
19 |
--- |
Ceblokan |
--- |
Pengrawit |
20 |
--- |
Semar pinondong |
--- |
--- |
Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa variasi bangunan limasan. Gambar yang ada di dalam tabel ini diambil dari Pergub DIY No. 40 Th. 2014.
No |
Nama variasi |
Keterangan |
Gambar |
1 |
Limasan pokok/ jebengan |
Bentuk limasan pokok / yang paling sederhana |
|
2 |
Lawakan |
Bentuk limasan yang terdiri dari 2 tingkat atap, atap gajah (brunjung jika pada joglo) dan penanggap. |
|
3 |
Lawakan pengapit |
Bentuk limasan yang terdiri dari dua bangunan yang bergandengan pada sisi memanjangnya |
|
4 |
Sinom |
Bentuk limasan yang terdiri dari 3 tingkat atap. |
|
5 |
Trajumas |
Bentuk limasan yang menggunakan enam buah tiang penyangga atap |
|
6 |
Srotong |
Bentuk limasan yang terdiri dari 2 tingkat atap hanya pada kedua sisi panjangnya. |
|
7 | Pacul gowang | Bentuk limasan yang terdiri dari 2 tingkat atap hanya pada salah satu sisi panjangnya. | |
8 | Gajah ngombe | Bentuk limasan yang terdiri dari 2 tingkat atap hanya pada salah satu sisi pendeknya. | |
9 | Gajah njerum | Bentuk limasan yang terdiri dari 2 tingkat atap hanya pada kedua sisi panjangnya dan salah satu sisi pendeknya. | |
10 | Gajah mungkur | Bentuk limasan yang memiliki atap emper pada ketiga sisinya. Pada salah satu sisi pendek yang tanpa emper, atapnya berupa tutup keyong (seperti atap kampung) | |
11 | Klabang nyander | Bentuk limasan yang memiliki blandar pangeret (balok yang menguhubungkan dua tiang pada sisi pendek) lebih dari empat buah | |
12 | Cere gancet | Bentuk limasan ini seperti bentuk limasan lawakan pengapit, hanya pada ujung bawah atap yang berhimpitan terdapat balok dan tiang penyangga. | |
13 | Semar tinandhu |
Bentuk limasan yang biasanya digunakan pada bagian gerbang. Di tengah atap ini pada sisi pendek ditopang oleh dinding. Gambar yang ada di Pergub DIY ini kurang tepat karena pada atap limasan tidak terdapat balok tumpang sari yang hanya terdapat pada atap joglo. |
|
14 | Gotong mayit | Bentuk limasan yang terdiri dari tiga atap limasan yang bergandengan pada sisi panjangnya. | |
15 | Lambang sari | Atap gajah/brunjung dengan atap penanggap terpisah dan dihubungkan oleh balok lambang sari. Gambar yang ada di Pergub DIY ini kurang tepat karena pada atap limasan tidak terdapat balok tumpang sari yang hanya terdapat pada atap joglo. | |
16 | Lambang teplok | Atap gajah/brunjung dengan atap penanggap terpisah dengan atap penanggap menempel langsung pada tiang. | |
17 | Lambang gantung |
Atap brunjung dengan atap penanggap terpisah dengan atap penanggap bertumpu pada saka benthung. Gambar yang ada di Pergub DIY ini kurang tepat karena pada atap limasan tidak terdapat balok tumpang sari yang hanya terdapat pada atap joglo. |
|
18 | Mangkurat |
Bentuk limasan yang atapnya terdiri dari gajah/brunjung, penanggap, dan penitih. Atap penanggap terpisah dari atap gajah/brunjung karena bertumpu pada saka benthung, tetapi pada atap penitih menggunakan balok lambang sari. Gambar yang ada di Pergub DIY ini kurang tepat karena pada atap limasan tidak terdapat balok tumpang sari yang hanya terdapat pada atap joglo. |
|
19 | Pengrawit |
Bentuk limasan yang atapnya terdiri dari gajah/brunjung, penanggap, dan penitih. Atap brunjung terpisah dari penanggap, atap penanggap terpisah dari atap penitih, karena baik pada atap penanggap maupun penitih bertumpu pada saka benthung. Gambar yang ada di Pergub DIY ini kurang tepat karena pada atap limasan tidak terdapat balok tumpang sari yang hanya terdapat pada atap joglo. |
Foto yang menyertai tulisan ini menampilkan sebuah bangunan beratap limasan di Kabupaten Gunungkidul yang pemiliknya mendapat penghargaan pelestari warisan budaya/cagar budaya pada tahun 2017. Apakah bentuk limasan ini disebut klabang nyander ? (DD)
Daftar pustaka :
Dakung, Sugiarto, Drs., dkk. 1987. Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyk Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 2014. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2014 tentang Panduan Arsitektur Baru Bernuansa Budaya Daerah. Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2014 Nomor 40. Yogyakarta: Sekretaris Daerah.
Hamzuri, Drs. 1986. Seri Rumah, Rumah Tradisional Jawa. Jakarta : Proyek Pengembangan Museum Nasional.
Prijotomo, Josef. 2006. (Re-)Konstruksi Arsitektur Jawa, Griya Jawa dalam Tradisi Tanpatulisan. Surabaya : PT. Wastu Lanas Grafika.
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 23 September 2019
Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...
by admin || 23 September 2019
Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...
by admin || 23 September 2019
Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...