Penghargaan Pelestari Warisan Budaya di Tahun 2023

Penghargaan bagi pelestari warisan budaya dalam acara Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2023 ini sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya penghargaan diberikan kepada pemilik atau pengelola bangunan warisan budaya dan atau yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, maka pada acara di tahun ini, penghargaan juga diberikan kepada tokoh yang memilik peran dalam usaha pelestarian warisan budaya/cagar budaya tersebut. Hal ini berdasar pada Peraturan Gubernur DIY No. 32 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan. Pada tahun 2023, acara pemberian penghargaan tersebut diberikan pada hari Selasa, 31 Oktober 2023 di Bangsal Kepatihan, Komplek Kepatihan atau yang biasa disebut dengan Komplek Kantor Gubernur, di Jl. Malioboro, Yogyakarta.

Pada tahun 2023, penghargaan pelestari warisan budaya/cagar budaya diberikan kepada :

1. Prof. Dr. Inajati Adrisijanti, Guru Besar Arkeologi UGM, pelaku dan pelestari cagar budaya bidang arkeologi Islam.
2. Surya Helmi, pelestari cagar budaya peninggalan bawah air.
3. Yayasan Asrama dan Masjid Syuhada (YASMA), pengelola bangunan cagar budaya Masjid Syuhada di Kotabaru, Yogyakarta.
4. Jogja Heritage Society (JHS), perintis gerakan pelestarian pusaka.

Foto di awal tulisan ini menampilkan salah satu buku yang disusun oleh Jogja Heritage Society dan diterbitkan oleh UNESCO Bangkok dan UNESCO Jakarta pada tahun 2007, The Homeowner’s Conservation Manual for Kotagede Heritage District. Buku ini dibuat sebagai panduan bagi pemilik rumah di kawasan cagar budaya Kotagede yang mengalami kerusakan pasca gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006. (DD)