Perencanaan Fasad Malioboro di Tahun 2022

by pamongbudaya|| 20 Juni 2023 || || 1.264 kali

...

Sebagai salah satu upaya mendukung pengajuan Kawasan Sumbu Filosofis Yogyakarta menjadi warisan budaya dunia, maka diadakanlah sejumlah kegiatan baik berupa fisik maupun non fisik. Salah satu kegiatan fisik yang direncanakan dilakukan di dalam kawasan ini adalah penataan dan/atau perbaikan fasad (tampak depan) bangunan. Fasad bangunan memiliki peran yang cukup penting dalam membangun karakter/kesan suatu kawasan. Fasad sejumlah bangunan yang berada pada suatu ruas jalan yang sama atau suatu kawasan yang sama akan menimbulkan kesan yang kuat terhadap ciri suatu kawasan tersebut. Jalan Malioboro sebagai salah satu bagian dari Kawasan Sumbu Filosofis Yogyakarta selama ini dikenal sebagai kawasan perdagangan yang sekaligus menjadi daya tarik wisata bagi orang-orang yang berkunjung ke kota Yogyakarta. Dengan penguatan karakter fasad bangunan pada kawasan ini diharapkan dapat memberikan ciri khusus pada kawasan dan membedakannya dengan kawasan lain di wilayah ini atau bahkan di wilayah luar kota Yogyakarta.

Dalam penetapan ruas jalan sepanjang sumbu filosofi sebagai struktur cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur DIY No. 108/KEP/2017 disebutkan bahwa nama jalan yang termasuk di dalamnya pada saat keputusan tersebut ditetapkan adalah Jalan Marga Utama, Jalan Malioboro, Jalan Margamulya, Jalan Pangurakan, Jalan Gading dan Jalan D.I. Panjaitan. Penyebutan nama jalan-jalan ini adalah berurutan dari utara ke selatan dengan keempat nama jalan yang pertama adalah nama jalan di antara Tugu Pal Putih dengan Kraton Yogyakarta (dalam hal ini Alun-Alun Utara Yogyakarta), sedangkan dua nama jalan terakhir adalah nama jalan dari Kraton Yogyakarta (dalam hal ini Alun-Alun Selatan Yogyakarta) dengan Panggung Krapyak. Kegiatan perbaikan dan/atau pengembalian fasad direncanakan akan dilakukan terutama di antara Tugu Pal Putih dengan Kraton Yogyakarta, sementara fasad di antara Kraton dengan Panggung Krapyak belum direncanakan dalam tahapan ini. Dalam perkembangannya, mengingat sejumlah keterbatasan, maka perencanaan fasad di sepanjang sumbu filosofi ini diprioritaskan untuk bangunan-bangunan yang berada di Jalan Malioboro dan Jalan Margamulya atau dari sisi selatan perlintasan kereta api hingga ke perempatan Km. 0 Yogyakarta. Hasil dari kegiatan perencanaan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan kegiatan konstruksi yang akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi anggaran Pemda DIY dan prioritas yang disepakati antara para pemilik bangunan yang tergabung dalam wadah perkumpulan, dengan Pemda DIY selaku pemilik kegiatan.

Pada tahap perencanaan ini, prioritas dinilai dari beberapa faktor yaitu kondisi saat ini yang masih tinggi tingkat keaslian bangunannya, kemudan kesediaan pemilik untuk diubah bangunannya, dan posisi bangunan tersebut berada. Posisi yang berada di ujung persimpangan atau di sebelah bangunan cagar budaya lebih diprioritaskan karena lebih mempengaruhi tampilan kawasan secara keseluruhan. Selain itu kemudahan dalam pengerjaan perubahan fasad bangunan dalam tahap konstruksi nantinya juga menjadi pertimbangan prioritas. Masing-masing bangunan kemudian dinilai dengan angka dan jumlah nilai yang tinggi yang akan diprioritaskan. Setelah pihak perencana melakukan survei bangunan di lokasi dan memberikan penilaian berdasarkan prioritas tersebut, maka usulan perubahan dan/atau penataan fasad bangunan disampaikan ke pemilik.     

Pada foto di awal tulisan ini terlihat suasana saat diadakan konsultasi dan diskusi desain per bangunan antara pihak perencana dengan pemilik bangunan. Setelah desain yang diajukan oleh pihak konsultan perencana disetujui oleh pemilik bangunan maka pemilik bangunan menandatangani gambar rencana tersebut seperti tampak dalam foto di bawah ini. Desain yang telah disetujui ini akan dilakukan kegiatan konstruksinya mulai tahun 2023 ini secara bertahap (DD)

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Pekerjaan Bangunan Pelindung Pada Kegiatan Rehabilitasi Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...


...
"Pre Construction Meeting" pada kegiatan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...


...
Pameran Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta