Pesanggrahan Krapyak Sebagai Bagian dari Warisan Dunia UNESCO

by pamongbudaya|| 23 Oktober 2025 || || 29 kali

...

Pesanggrahan Krapyak atau yang dikenal masyarakat dengan nama Panggung Krapyak, bersama dengan Ambarketawang dan Tamansari adalah pesanggrahan-pesanggrahan yang dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwono I. Pesanggrahan Krapyak saat ini menjadi bagian dari warisan dunia UNESCO dengan nama The Cosmological Axis of Yogyakarta And Its  Historic Landmarks yang membentang dari Tugu Yogyakarta di sisi utara hingga Panggung Krapyak di sisi selatan. Panggung Krapyak terletak di Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, sekitar 1,6 km ke arah selatan dari Plengkung Gading yang berada di dekat Alun-Alun Selatan Kraton Yogyakarta. Panggung Krapyak telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 20/KEP/2020.

Panggung Krapyak dibangun pada tahun Jumakir 1705 Jawa dengan candrasengkala Rasa Sunya Lenggahing Panunggal atau pada tahun 1782 Masehi dengan suryasengkala Paningaling Kawicaksanan Salingga Bathara. Panggung ini dibangun sebagai tempat perburuan hewan seperti rusa, kijang dan hewan hutan lainnya. Pada saat-sat tertentu Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga berburu hewan-hewan tersebut yang dikrapyak (digiring) dari padang rumput di sebelah selatan panggung ini.  Hewan-hewan tersebut sengaja dipelihara di hutan dalam lingkungan sekitar Panggung Krapyak yang dilengkapi dengan pagar sebagai batas lingkungan perburuan.

Panggung ini terdiri dari dua lantai, dengan lantai dua berada di sekitar 7,15 m di atas permukaan lantai satu. Untuk menuju ke lantai dua terdapat tangga dari kayu yang terletak di dalam di bagian barat laut dari panggung ini. Ukuran bagian bawah Panggung Krapyak sekitar 17,6 x 15 m. Bagian atas panggung ini lebih kecil dibanding bagian bawah karena bentuknya yang mengerucut ke atas. Di lantai satu, dari luar kita dapat melihat terdapat satu pintu di tengah dan masing-masing satu jendela di kanan dan kiri pintu tersebut. Di bagian dalam keempat pintu tersebut saling terhubung melalui ruang berbentuk seperti tanda “tambah” dan di setiap sudutnya adalah ruangan dengan jendela yang tampak dari luar. Di bagian dalam tidak terdapat jendela atau pintu yang memisahkan keempat ruang di dalam dengan ruang yang menghubungkan keempat pintu tersebut. Pada lantai dua, seperti namanya Panggung Krapyak, maka tampilannya seperti panggung, tidak ada sekat ruangan bahkan tidak ada atapnya. Hanya terdapat pagar pembatas di sekeliling bangunan sebagai pengaman agar tidak jatuh ke bawah. Tebal dinding luar dari bangunan ini sekitar 135 cm dan tebal dinding di dalam sekitar 75 cm.

Foto di awal tulisan ini adalah foto Panggung Krapyak pada tahun 2014, sedangkan foto kedua adalah kondisi di dalam Panggung Krapyak di lantai satu. Foto ketiga adalah tangga dari lantai satu menuju ke lantai dua dan foto keempat yang ada di atas paragraf ini adalah kondisi Panggung Krapayak saat dilakukan pekerjaan pengecatan bangunan di tahun 2022. Foto terakhir di bawah ini adalah kondisi di tahun 2023. Bagaimana dengan kondisi di tahun 2025 ini? Silakan sobat budaya mengunjungi sendiri Panggung Krapyak ini. (DD)

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari Gaya Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah lingkaran. ...


...
Sengkalan

by admin || 04 Maret 2014

  Deretan kata berupa kalimat atau bukan kalimat yang mengandung angka tahun, dan disusun dengan menyebut lebih dahulu angka satuan, puluhan, ratusan, kemudian ribuan. Kata-kata yang ...



Artikel Terkait


...
Pekerjaan Bangunan Pelindung Pada Kegiatan Rehabilitasi Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...


...
"Pre Construction Meeting" pada kegiatan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...


...
Pameran Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta