Rehabilitasi Dalem Suryowijayan di Tahun 2017

by pamongbudaya|| 13 Agustus 2020 || || 1.939 kali

...

Dalem Suryowijayan berlalamatkan di Suryowijayan MJ I/340, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta. Dalem Suryowijayan terletak sekitar 400 m arah barat laut Pojok Beteng Kulon. Bangunan ini dibangun sekitar 150 tahun yang lalu pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono ke VII. Pada waktu itu yang menempati Dalem Suryowijayan adalah putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono ke VII yaitu BPH Suryowijoyo hingga namanya digunakan sebagai nama kampung Suryowijayan. Kemudian pada tahun 1935, Sri Sultan Hamengku VIII menyerahkan Dalem Suryowijayan kepada BPH Suryobrongto untuk ditempati dan beliau sebagai pengayom, pelindung di lingkup Dalem Suryowijayan. Pada zaman perjuangan kemerdekaan bangunan ini digunakan sebagai tempat perlindungan para pejuang. Kemudian pada tahun 1946 – 1949, pernah dijadikan tempat gudang logistik. Pada tahun 1955, Dalem Suryowijayan digunakan menjadi tempat Sekolah Teknik Pertama Negeri 10 selama 22 tahun sampai tahun 1977. Selain itu pernah digunakan sebagai kampus Akademi Bahasa Asing hingga tahun 1985. Dalem Suryowijayan saat ini digunakan untuk berbagai kegiatan baik dari lingkup Kampung Suryowijayan hingga ke lingkup yang lebih luas. Kegiatan yang dilakukan baik itu rutin maupun temporer pun beragam, mulai dari latihan seni tari dan karawitan, kegiatan seni rupa, olahraga, workshop, bimbingan belajar dan juga kegiatan ibadah.

Pada tahun 2017 Dinas Kebudayaan DIY melakukan rehabilitasi pada bangunan ini. Sasaran pekerjaan di tempat ini adalah pada bangunan topengan, pendopo, paretan / longkangan, pringgitan, dan dalem ageng. Bangunan topengan adalah bangunan yang terletak di bagian depan dari pendopo, mempunyai atap yang terpisah/berbeda meskipun bangunan ini tersambung dengan bangunan pendopo di belakangnya. Atap bangunan topengan biasanya berbentuk limasan sedangkan atap bangunan pendopo biasanya berupa atap joglo. Bangunan pendopo adalah bangunan dengan ruangan besar tanpa dinding yang terletak di depan rumah, paretan/ longkangan adalah bangunan yang menghubungkan pendopo dengan dalem/rumah di belakangnya yang digunakan sebagai tempat turunnya pemilik rumah dari kendaraan untuk masuk ke dalam rumah, pringgitan adalah bangunan yang menempel pada bangunan rumah utama (dalem ageng) yang biasanya digunakan sebagai tempat ringgit (wayang) pada saat digelar pagelaran wayang di rumah ini.

Pada bangunan topengan pekerjaan mendasar yang dilakukan adalah membongkar sejumlah dinding penyekat tambahan yang ada saat ini karena pada bagian ini digunakan sebagai Taman Kanak-Kanak. Selain itu pekerjaan lain adalah pembongkaran atap genteng untuk diganti dengan genteng yang baru, penggantian genteng bubungan atap, penggantian struktur rangka atap, pembongkaran plafon dan penggantian lantai plesteran dengan tegel ukuran 20x20 cm.

Pada bangunan pendopo, pringgitan dan dalem ageng, pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah sama dengan yang dilakukan di bagian topengan, yaitu penggantian sejumlah rangka atap, penggantian genteng dan bubungan, dan pengantian lantai dengan tegel ukuran 20x20 cm. Pekerjaan lain yang dilakukan adalah penataan/pemasangan instalasi listrik dan pengecatan dinding dan kayu bangunan.

Kondisi pendopo Dalem Suryowijayan sesaat setelah dicat dapat dilihat di foto yang menyertai tulisan ini. (DD)

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Pekerjaan Bangunan Pelindung Pada Kegiatan Rehabilitasi Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...


...
"Pre Construction Meeting" pada kegiatan Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...


...
Pameran Cagar Budaya

by admin || 23 September 2019

Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta