by pamongbudaya|| 16 Desember 2020 || || 1.287 kali
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki lahan dan bangunan di sudut barat daya simpang empat Ketandan, di Jl. Ketandan No. 17, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Bangunan ini terletak di Kawasan Ketandan yang di dalamnya banyak terdapat bangunan dengan gaya arsitektur cina. Kawasan Ketandan meruapakan bagian dari Kawasan Cagar Budaya Kraton yang menjadi tempat bagi sumbu filosofi kota Yogyakarta yang saat ini sedang diusulkan menjadi warisan dunia (world heritage) ke UNESCO.
Nama Ketandan berasal dari dari kata ka-tanda-an, yang berarti tempat seorang tanda atau penarik pajak. Artinya, pada zaman dahulu kawasan ini adalah tempat bermukim para penarik pajak dengan keluarga mereka. Akan tetapi, sekarang penduduk Ketandan orientasinya didominasi oleh perdagangan perhiasan emas berlian. Selain itu juga ada beberapa jenis ragam dagangan lain, di antaranya peralatan dan asesoris hiasan dari logam dan plastik, ramuan tradisional, barang-barang kelontong, alas kaki dan pakaian.
Arsitektur asli dari bangunan di Jl. Ketandan No. 17 ini bergaya cina yang cirinya antara lain adanya atap pelana dengan bubungan sejajar jalan di depannya dan terdapat gable / dinding gunungan di kanan kiri bangunan dengan ujung atas diberi hiasan / ornamen. Namun saat ini karena perubahan yang dilakukan oleh pemilik sebelumnya maka rumah pada bagian depan telah berubah bentuknya. Berdasar pada perencanaan yang dilakukan sebelumnya maka pada tahun 2020 Dinas Kebudayaan DIY melakukan rehabilitasi pada bangunan ini. Dengan adanya kegiatan rehabilitasi ini dimaksudkan agar bangunan yang berada di tempat strategis di Kawasan Ketandan ini dapat memperkuat citra/tampilan kawasan dengan bangunan bergaya aritektur cina dan menjadi contoh bagi warga sekitar dalam hal perbaikan bangunan yang mendukung citra kawasan.
Sasaran pekerjaan di tempat ini adalah pada seluruh bangunan dari depan hingga belakang baik di lantai 1 maupun di lantai 2. Pekerjaan yang dilakukan di tempat ini antara lain adalah perubahan bentuk atap pada bagian depan untuk dikembalikan ke bentuk sebelumnya. penggantian genteng dan rangka atap, pengelupasan cat dan plesteran dinding untuk diganti dengan yang baru, penggantian dan penambahan pintu dan jendela, penggantian kloset dan perbaikan kamar mandi/wc, penggantian instalasi air bersih dan air kotor, perbaikan dan pembuatan saluran air hujan dan penggantian instalasi listrik. Penambahan pintu dan jendela dilakukan agar bangunan yang terletak di sudut jalan ini memiliki dua wajah yaitu ke arah utara dan timur, tidak seperti sebelumnya yang hanya ke arah timur saja.
Foto yang menyertai tulisan ini menampilkan kondisi jendela dan lis di atasnya yang baru di pasang di dinding sebelah utara bangunan. (DD)
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 23 September 2019
Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...
by admin || 23 September 2019
Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...
by admin || 23 September 2019
Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...