by pamongbudaya|| 08 Juni 2021 || || 21.465 kali
Apakah yang dimaksud dengan istilah sri, kitri, gana, liyu, pokah ? Dalam pengetahuan tentang bangunan berarsitektur Jawa, kelima istilah itu digunakan untuk menghitung jumlah usuk pada suatu bangunan. Selain itu, istilah ini juga digunakan untuk mengukur panjang balandar / balok pada suatu bangunan. Pada suatu bangunan Jawa, jumlah usuk pada keempat sisi atap dihitung dan kemudian dibagi 5, jika jumlahnya bersisa 1 maka disebut sri/sari, bersisa 2 disebut kitri, bersisa 3 disebut gana, bersisa 4 disebut liyu/layu bersisa 0 atau jumlahnya kelipatan 5 disebut pokah/bakah. Jumlah usuk yang berbeda-beda ini tergantung dari fungsi bangunan. Demikian juga pada ukuran panjang balandar/balok. Balandar diukur panjangnya menggunakan satuan tertentu (misalnya kaki) dan jika jumlahnya dibagi 5 bersisa 1 disebut sri, bersisa 2 disebut kitri dan bersisa 3 disebut gana. Untuk satuan ukuran panjang ini ada beberapa macam. Pada awalnya ada ukuran pecak, depa, genggam/kepalan tangan, kemudian terpengaruh dari Belanda dengan menggunakan satuan kaki/foot dan dim/inch.
Menurut Prof. Dr. Ir. Josef Prijotomo M.Arch. dalam bukunya (Re-)Konstruksi Arsitektur Jawa, Griya Jawa dalam Tradisi Tanpatulisan, sumber mengenai bangunan berarsitektur Jawa secara garis besar dibagi dalam dua kelompok, yaitu Kawruh Griya dan Kawruh Kalang. Kawruh Griya terdiri dari beberapa judul naskah dan yang digunakan lebih lanjut dalam buku tersebut adalah Kawruh Kalang Kapatihan 1882. Sedangkan dalam Kawruh Kalang yang terdiri dari beberapa naskah yang digunakan lebih lanjut dalam buku tersebut adalah Serat Tjarios bab Kawroeh Kalang 1901. Pada kedua kelompok naskah ini memuat tentang kelima istilah ini meskipun dalam uraian atau penjelasannya ada perbedaan.
1 - Sri, Sari
Sri (menurut Kawruh Griya) berarti bahan makanan atau harta benda, kemuliaan dan terang. Sari (menurut Kawruh Kalang) artinya bunga yang berbau harum. Maksudnya mengnadung harapan agar penghuni tidak akan kekurangan makanan atau harta benda, mendapatkan kemuliaan dan terang hatinya. Selain itu juga untuk menyimpan sesuatu yang harum atau rahasia.
2 - Kitri
Kitri artinya tanaman atau tumbuhan. Maksudnya agar penghuni mendapatkan keteduhan, perlindungan atau ketenangan.
3 - Gana
Gana artinya gatra (calon atau wujud), diartikan juga sebagai badan, perawakan, sosok, berwujud atau sesuatu yang berwujud.
4 - Liyu, Layu
Liyu (menurut Kawruh Griya) artinya rasa seperti capai atau lesu. Layu (menurut Kawruh Kalang) artinya panjang, untuk suatu maksud dan berkembang biaknya daun-daunan.
5 - Pokah, Bakah
Pokah (menurut Kawruh Griya) mungkin mempunyai makna berupa harapan agar isinya penuh sesak. Bakah (menurut Kawruh Kalang) dari kata bakuh yang mempunyai arti kuat atau bagagah yang memiliki arti berdiri tegak dengan dua kaki merentang.
Hitungan - Istilah | Perhitungan usuk | Perhitungan panjang balok |
1 – Sri, Sari | Digunakan untuk pembuatan griya wingking (rumah belakang) atau yang dimaksudkan adalah rumah induk. | Digunakan untuk membuat bangunan dengan tipe atap limasan |
2 – Kitri | Digunakan untuk pembuatan pendapa, pringgitan atau pesanggrahan | Digunakan untuk membuat bangunan dengan tipe atap joglo |
3 – Gana | Digunakan untuk pembuatan gandhok, griya pawon, griya lumbung, gedhogan, kandang raja-kaya. | Digunakan untuk membuat bangunan dengan tipe atap tajug (masjid) atau kampung |
4 – Liyu, Layu | Digunakan untuk pembuatan regol (Kawruh Griya), bangsal pasowanan, griya kandhang atau gedhogan. | - |
5 – Pokah, Bakah | Digunakan untuk pembuatan regol (Kawruh Kalang), masjid, lumbung atau tempat penyimpanan harta | - |
Menurut Kawruh Griya antara perhitungan panjang balok sebagai dasar pembuatan bangunan dengan bentuk atap tertentu dengan perhitungan jumlah usuk pada pembuatan bangunan dengan fungsi tertentu itu tidak berkaitan. Jadi griya wingking yang hitungannya jatuh pada 1-sri, maka bangunannya tidak harus berbentuk limasan yang hitungannya jatuh pada 1-sri. Griya wingking bisa saja adalah bangunan dengan bentuk atap joglo yang memiliki hitungan 2-kitri.
Foto yang menyertai tulisan ini menunjukkan susuan kayu usuk dengan tipe ri gereh (jarak antara usuk bagian atas dengan usuk bagian bawah sama) pada bangunan bertipe atap limasan. Kira-kira jumlah usuknya jatuh pada hitungan apa ya ? (DD)
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 23 September 2019
Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...
by admin || 23 September 2019
Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...
by admin || 23 September 2019
Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...