by pamongbudaya|| 21 Oktober 2024 || || 54 kali
Sumringah Menyang Sekolah adalah tema yang diangkat dalam Festival Jogja Tempo Doeloe (FJTD) yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2024 ini. Acara FJTD tersebut berlangsung di Lapangan Widoro Kandang SMA Negeri 3 Yogyakarta dari tanggal 10 hingga 12 Juni 2024. FJTD dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada pengunjung tentang peninggalan masa lalu yang perlu dilestarikan. Pada tahun 2023 lalu FJTD dilaksanakan di kompleks Candi Kalasan dengan mengangkat tema Dolan Candi. Tema tersebut diambil karena pada tahun 2024 ini fokusnya adalah bangunan sekolah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Serupa dengan yang diselenggarkan pada tahun 2023 lalu saat ada kunjungan ke sejumlah candi yang berada di sekitar Candi Kalasan, maka pada acara FJTD kali ini ada juga kunjungan atau tepatnya melihat-lihat sejumlah sekolah yang bangunannya telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang berada di sekitar SMA Negeri 3 Yogyakarta. Kunjungan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan bersepeda dan dengan naik bus Jogja Heritage Track. Mengingat keterbatasan waktu yang ada dan juga padatnya jalan di sekitar lokasi FJTD maka peserta kunjungan hanya melewati bangunan-bangunan tersebut dan tidak masuk ke dalam bangunan bahkan ke dalam halamannya kecuali di bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta, tempat peserta bisa masuk ke halaman sekolah dan berfoto di depan bagian bangunan sekolah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Sekolah-sekolah yang dikunjungi dalam acara FJTD kali ini adalah SD Negeri Ungaran Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 3 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI 1 yang berada di daerah Kotabaru; SMP Negeri 1 Yogyakarta, SMP Negeri 8 Yogyakarta, dan SMA Negeri 6 Yogyakarta yang berada di daerah Terban; SD BOPKRI Gondolayu yang berada di daerah Gowongan; serta SD Tumbuh, SMP Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 11 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, dan SMK Negeri 3 Yogyakarta yang berada di daerah Jetis. Selain melihat sekolah-sekolah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut, pengunjung juga dapat melihat dokumentasi dari kegiatan rehabilitasi bangunan sekolah yang pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY. Sekolah-sekolah tersebut adalah SD Negeri Butuh di Kapanewon Lendah, Kulon Progo yang kegiatannya dilakukan pada tahun 2013, MA Negeri II Yogyakarta pada tahun 2019, dan SMA Negeri 3 Yogyakarta yang dilakukan pada tahun 2019 dan 2021.
Untuk memeriahkan acara di Festival Jogja Tempo Doeloe pada tahun 2024 ini, pengunjung dapat membeli dan menikmati sejumlah kuliner tradisional yang ada di tenda-tenda di lokasi kegiatan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan dalam rangka FJTD kali ini adalah lomba peragaan busana, menulis aksara Jawa seperti pada foto di bawah tulisan ini, lomba cerita Bahasa Jawa, lomba majalah dinding 3 dimensi, lomba mini vlog lomba mewarnai, dan lomba sketsa bangunan lama. Lomba-lomba ini ada yang dikhususkan bagi pelajar dan ada juga yang dibuka untuk masyarakat umum. Beberapa permainan tradisional yang dapat dicoba oleh pengunjung juga disediakan di tempat ini seperti bakiak, egrang, dan jemparingan/panahan tradisional.
Untuk menguatkan tema FJTD kali ini yaitu Sumringah Menyang Sekolah, maka diadakan Talkshow tentang Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya untuk Bangunan Sekolah. Selain itu juga diadakan diskusi buku yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY yaitu Senarai Tinggalan Zaman #1 Edisi Pendidikan dan Perjuangan. Buku ini berisi penjelasan dari sejumlah bangunan cagar budaya yang berkaitan dengan fasilitas pendidikan dan yang berhubungan dengan sejarah Indonesia dalam masa sekitar Perang Kemerdekaan. Bangunan cagar budaya yang berhubungan dengan fasilitas pendidikan yang terdapat dalam buku ini adalah:
Foto di awal tulisan ini menampilkan situasi malam hari Festival Jogja Tempo Doeloe, saat kedua bus yang berada di foto sebelah kanan akan memulai kunjungan keliling ke sejumlah sekolah. Sedangkan foto di bawah ini adalah situasi saat sejumlah pelajar mencoba jemparingan/panahan tradisional. (DD)
by admin || 07 Maret 2014
Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender. Adangiyah. Nama dari jenis ...
by admin || 05 Maret 2014
Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...
by admin || 04 Maret 2014
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...
by admin || 23 September 2019
Ketika ada kegiatan pembangunan baik itu berupa gedungmaupun prasarana lain seperti jalan dan jembatan, kita hampir selalu melihat bidang pembatas yang membatasi antara area yang bisa dilalui umum ...
by admin || 23 September 2019
Pre Construction Meeting atau juga disebut dengan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, adalah rapat koordinasi yang dilakukan setelah penandatanganan kontrak dan sebelum pelaksanaan kegiatan ...
by admin || 23 September 2019
Pameran tentang cagar budaya dilakukan dengan beberapa tujuan antara lain adalah pengenalan tentang cagar budaya kepada masyarakat, pemberian informasi mengenai cara-cara pelestarian cagar budaya dan ...