Menggali Masa Depan Museum di Kota Yogyakarta dalam Sarasehan Barahmus DIY

by admin|| 06 September 2021 || || 1.741 kali

...

Dalam rangka memperingati 50 tahun Barahmus DIY dan 9 tahun UU Keistimewaan DIY, telah diadakan Sarahsehan yang bertemakan “Menggali Potensi Yogyakarta Sebagai Kota Museum” pada hari Senin, 6 September 2021.  Kegiatan ini didanai oleh Dana Keistimewaan DIY tahun 2021 melalui Dinas Kebudayaan DIY (Kundha Kabudayan). Dalam sambutannya, R. Bambang Widodo, S.Pd., M.Pd. selaku ketua umum Barahmus DIY menyampaikan bahwa sarahsehan ini bertujuan untuk memaknai kembali perkembangan museum di Yogyakarta dan menempatkan museum pada posisi penting dalam pemajuan kebudayaan dan memantik semangat para pengelola museum untuk mengembangkan museumnya masing-masing dalam rangka mendukung keistimewaan DIY.

Sarasehan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. yang diwakilkan oleh Wismarini., S.E., M.Hum. selaku Seksi Permuseuman yang menyebutkan bahwa acara ini merupakan salah satu gerakan kebangkitan museum yang mempromosikan dan membangun kesadaran seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan museum yang berstandar dengan mengoptimalkan fungsi pengkajian, pendidikan, dan kesenangan.

Dalam sarasehan yang dilaksanakan secara hybrid ini, menampilkan beberapa narasumber yaitu GKR. Bendara (Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY), Prof. Dr. Ir. C. Danisworo, M.Sc (Ketua Dewan Pendidikan DIY), Dr. Drs. Hajar Pamadhi, M.A Hons (Ketua Bidang Diklat Barahmus DIY), Dr. Sumbo Tinarbuko, M.Sn (Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta) yang dimoderatori oleh Agus Sulistya, S.Pd, M.A. (Pamong Budaya Ahli Madya).

Dalam salah satu sesi sarasehan ini, GKR Bendara menyampaikan materi mengenai “Masa Depan Museum di Kota Yogyakarta”. Beliau menyoroti status D.I Yogyakarta sebagai Kota Museum dan beberapa poin yang harus dilakukan oleh museum di Yogyakarta agar bisa tetap bersaing dengan tempat wisata lain di Yogyakarta.

Poin pertama yang diulas adalah, Museum Harus Adaptif dan Timeless. Artinya museum tidak boleh berdiri dalam sebuah lingkup waktu. Sebuah museum harus bisa berkolaborasi,  mengupdate diri, serta beradaptasi dengan teknologi dan informasi untuk bisa terus menggali potensinya.

Kedua, Tidak Bisa Begitu Saja Puas Dengan Keadaan,  Harus Introspeksi Diri. Museum di Yogyakarta sungguh luar biasa koleksinya. Tetapi tidak bisa begitu saja puas dengan apa yang ada saat ini dan harus terus mengintrospeksi serta membenahi apa yang kurang dari sebelumnya.  Museum di Yogyakarta harus terus meningkatkan kunjungan wisatawan dengan cara memasarkannya melalui cara yang berbeda dan unik. Museum itu sama seperti objek wisata lain. Museum adalah sebuah produk, dimana memerlukan story telling, packaging, dan marketing, serta konservasi.

Poin ketiga, Potensi Yang Sangat Besar, Dipandang Sebelah Mata. Potensi museum yang ada di Yogyakarta ini sangat besar, tetapi jarang dilirik oleh wisatawan. Untuk itu harus ditingkatkan kualitasnya baik fisik bangunannya maupun SDMnya. Jadikan museum yang interaktif dan tonjolkan keunikan dari masing-masing museum, sehingga potensi tersebut bisa dikenal oleh masyarakat dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke museum.

Selanjutnya Museum Harus Menjadi Prioritas Dalam Pengembangan Pariwisata. Untuk menjadikan museum sebagai prioritas pengembangan pariwisata, dibutuhkan kerja sama bagi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata untuk menarik minat wisatawan agar datang berkunjung ke museum. Bisa dilakukan dengan program wajib kunjung museum yang menyediakan paket wisata untuk berkunjung ke salah satu museum di Yogyakarta. dengan begitu, wisatawam yang datang tidak hanya mendapatkan kepuasan estetika tetapi juga dapat mengetahui kebudayaan dan sejarah di Yogyakarta. Dengan begitu museum akan menjadi prioritas dalam pariwisata.

Terakhir, Persiapan Menuju Sebuah Status Kota Museum. Dalam hal ini jangan hanya mengejar status belaka, tetapi harus dimaknai dan benar-benar disupport pengembangannya sehingga setiap museum memiliki masa depan yang cerah.

(Anggia)

Artikel Terpopuler


...
Istilah - Istilah Gamelan dan Seni Karawitan

by admin || 07 Maret 2014

Ada-ada. Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.    Adangiyah. Nama dari jenis ...


...
Istilah- Istilah Gerakan Tari  Gaya  Yogyakarta

by admin || 05 Maret 2014

Ngithing. Posisi tangan dengan mempertemukan ujung jari tengah ibu jari membentuk lingkaran, sedangkan jari-jari lainnya agak diangkat keatas dengan masing-masing membentuk setengah ...


...
Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo

by admin || 04 Maret 2014

Kanjeng Raden Tumenggung Madukusumo. Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1899 di Yogyakarta Putera Ngabehi Prawiroreso ini pada tahun 1909 tamat Sekolah Dasar di Gading dan Tahun 1916 masuk menjadi abdi ...



Artikel Terkait


...
Museum dalam Tradisi Non Barat

by pamongbudaya || 22 November 2019

Oleh Sony Saifuddin* 2019   Istilah museum memiliki dua pengertian, pertama adalah yang dipahami secara umum yaitu tempat berkumpulnya sembilan Dewi Muse (Dewi Kesenian), kedua lebih khusus ...


...
Pendaftaran Duta Museum DIY 2020

by admin || 02 Januari 2020

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY membuka pendaftaran Duta Museum DIY 2020 dari tanggal 6 -  17 Januari 2020.Kamu yang berminat untuk memajukan kebudayaan dan permuseuman di DIY ?Daftar ...


...
PENEMPATAN EDUKATOR MUSEUM DAN PENYERAHAN BERITA ACARA REGISTRASI KOLEKSI MUSEUM

by admin || 08 Januari 2020

Pada hari Kamis, 2 Januari 2020 yang lalu, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) menempatkan edukator museum ke beberapa museum di Daerah istimewa Yogyakarta. 18 tenaga edukator ini ditempatkan di ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta