SLEMAN (KRjogja.com) - Sebagai upaya melestarikan Gejog Lesung sebagai sebuah seni tradisi kerakyatan yang juga memiliki sejarah tentang proses usaha menghasilkan makanan pokok berupa beras, Dinas Kebudayaan DIY bakal menggelar Festival Lesung Keistimewaan di Areal Persawahan Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta, 9-10 September 2016. Kegiatan ini juga sebagai wujud peringatan bergabungnya DIY ke dalam NKRI dalam Amanat 5 September oleh Sri Sultan HB IX.

"Selain sebagai upaya peleatarian meliputi menjaga dan mengembangkan seni, juga menjadi ajang semangat kerukunan untuk menjaga bumi dengan memelihara pangan melalui tradisi Gejog Lesung, " tutur Kasi Sejarah Disbud DIY Bambang Marsamtoro kepada wartawan,  Rabu (07/09/2016).

Panitia penyelenggara dari Masyarakat Tradisi (Matra)  Yogyakarta Agus Sunandar menambahkan,  Gejog Lesung memiliki makna mendalam sebagai sebuah media. Seni ini bukan semata sebagai periatiwa budaya, tapi banyak nilai sosio kultural di baliknya. Pasalnha dulu masyarakat desa memiliki andil besar dalam mensuplai pangan. Sedang saat ini tradisi tersebut terus tergerus laju perkembangan jaman.

"Bukannya ingin kembali ke masa lalu yang semu, tapi coba memberi gambaran pada masa depan bahwa kita pernah memiliki sejarah kedaulatan pangan yang pada perkembangannya ikut melahirkan seni tradisi, " kata Agus.

Selain itu pihaknya juga ingin makin memperkuat kelembagaan Kraton Yogyakarya dan Pura Pakualaman dengan konsep manunggaling kawula gusti yang saat ini bisa diupayakan melalui seni budaya. Fenomena munculnya Gejog Lesung secara sosio kultural juga cukup menarik sebagai seni kerakyatan tanpa ada niatan mengembalikan sejarah pemanfaatannya seperti dulu meski saat ini masih ada sebagian kecil masyarakat yang menggunakannya untuk keseharian. (R-7)