YOGYA (KRjogja.com) - Satrawan melayu dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand hingga Mosco bakal hadir dalam Seminar Internasional Satra Antar Bangsa yang dibuka di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM mulai 14-18 September 2016. Seminar sastra terbesar yang diikuti 125 peserta dari berbagai negara ini akan mengusung persoalan sastra terutama memaknai nusantara dalam arti luas yaitu inklusif dan regional.
Hal ini disampaikan Koordinator Pelaksana Seminar Internasional Sastra Antar Bangsa, Tetet Srie WD usai bersilahturahmi dengan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pareanom Kepatihan, Kamis (8/9/2016). Topik yang diusung yaitu menuju kebudayaan nusantara yang inklusif dan regional.
"Artinya bangsa-bangsa melayu sebagai bangsa nusantara. Jadi kebaikannya membuka wawasan dan pengertian nusantara tidak hanya Indonesia tetapi nusantara secara luas dan menjangkau secara luas pula, " ujar seniman kaliber internasional ini.
Tetet mengatakan seminar yang lahir dari pertemuan sastra Indonesia - Malaysiaa ini sekaligus melibatkan perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang terlibat yaitu UI,UGM dan Balai Bahasa untuk memberikan peran dan kontribusinya dalam dunia sastra.
"Kita perlu melihat ketakutan dalam berkebudayan atau sebaliknya keberanian dalam kebudayaan yang haruz dicermati. Supaya kita dalam berkebudayaan nusantara solid, inklusif dan sadar keregionalan pada situasi yang zangat global saat ini," ungkap Tetet. (Ira)