by admin|| 09 September 2016 || 27.667 kali
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pameran seni rupa dalam ajang Festival Kesenian Yogyakarta ke-28 yang dihelat di eks Gedung Pengadilan Agama Wonosari, Gunungkidul menjadi kesempatan bagi pelajar di Wonosari untuk belajar terkait seni dan budaya.
Salah satu siswa kelas X IPS SMA N 1 Wonosari, Imam Bayhaqi mengatakan bahwa dengan adanya pameran seni rupa di FKY tersebut menjadi tempat untuk ia dan teman-temannya menikmati berbagai lukisan dan karya seni perupa Gunungkidul yang selama ini belum pernah ia lihat sebelumnya.
“Ini pertama kali saya mengunjungi pameran seni rupa, karya-karya seni disini sangat indah dan luar biasa,” kata Imam kepada Harianjogja.com, Rabu (7/9/2016).
Sebelumnya, ia memang mendapatkan tugas dari guru mata pelajaran Seni dan Budaya untuk pergi ke pameran yang bertajuk Vertikal-Horizontal tersebut untuk mengambil tiga buah foto karya seni rupa yang dipamerkan. Setelah mengambil foto yang sekiranya paling menarik bagi masing-masing siswa kemudian harus menuliskan makna yang dimaksud dalam karya seni tersebut.
“Ini tugas yang susah-susah gampang, kita diminta untuk memahami makna yang ingin disampaikan oleh pembuat karya,” kata Imam.
Meskipun begitu, dikatakannya bahwa pameran seni rupa pada FKY kali ini diakui cukup menarik. Ia pun menampik jika kunjungannya kali itu hanya semata-mata sebagai penutup kewajiban melaksanakan tugas. Khusus bagi dirinya yang menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman pertama dalam mengunjungi sebuah pameran karya seni rupa.
Guru mata pelajaran seni dan budaya SMA N 1 Wonosari, Markhaban Mursyid mengatakan dalam tugas tersebut ia meminta siswa untuk berkunjung ke pameran kemudian mengambil dua buah foto selfie bersama karya seni dan satu buah foto karya seni rupa yang diberi caption berikut alasan mereka memilih karya tersebut.
“Nantinya diposting di akun instagram mereka. Ini tugas yang ringan dan menyenangkan,” kata Markhaban.
Tugas yang ia berikan tersebut sekaligus dalam perayaan FKY kali ini dimanfaatkannya sebagai ajang pembelajaran bagi siswa agar lebih mengenal karya seni dan budaya yang dihasilkan oleh perupa Gunungkidul. Selain itu sebagai upaya untuk menanamkan sikap mencintai seni melalui kegiatan yang bernafas seni seperti mendatangi pameran.
“Saya ingin mereka senang berkunjung ke pameran seni, sambil memanfaatkan gawai untuk kegiatan yang positif,” kata dia.
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by admin || 24 November 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Perajin batik Kulonprogo mulai merasakan tanda-tanda kelesuan pasar batik yang biasa terjadi di akhir tahun. Untuk menjaga stabilitas produksinya, perajin batik ...
by admin || 09 Oktober 2016
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rombongan Funbike Gebyar Museum Pleret tiba di Museum Purbakala Pleret. Tari Sigrak Sesolak, Tari Nawung Sekar ...
by admin || 07 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogya (Disbud DIY) bersama dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) mengadakan 'Karnaval Selendang Sutra' 2016 guna mengurangi gesesekan ...
by admin || 07 September 2016
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY bersama Masyarakat Tradisi (Matra) Yogyakarta, akan menyelenggarakan Festival Gejog Lesung Keistimewaan, pada 9 dan 10 September 2016 ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...