MENDENGAR nama Steak Daging Kacang Ijo (SDKI) yang terlintas dalam benak kita adalah grup musik yang didirikan para perupa S Teddy D, Yustoni Volunteero dan Bob Sick Yudhita. Namun, kali ini SDKI tak hanya menampilkan musik di panggung, namun juga menggelar karya seni grafis 

The Printerman. Begitulah judul pameran yang digelar di Asmara Art and Coffee Shop, Jl Tirtodipuran 22 Yogya akan berlangsung dari 3 - 22 Oktober 2016. Pameran yang dimulai pada 3 Oktober malam, akan dibuka oleh Rektor ISI Yogya Prof.Dr. Agus Burhan dan dikuratori oleh A Anzieb. Pameran akan diikuti oleh seniman yaitu S Teddy D, Yustoni Volunteero, Bob Sick Yudhita, Ugo Untoro, Iwan Wijono, Danang Hpe, Santo Banana, Rudi Ardianto, Irennius Bongky, Tohjaya Tono, Budi Bolenx, Haniel Ko, Budi Santoso, dan Patub Porx.

Menurut Anzieb, selaku kurator, pameran ini merupakan hasil pertama pengembaraan SDKI menjadi printmaker. Mereka bernaung di bawah bendera Graphic Studio Minggiran, yang hingga saat ini masih konsisten dan menjadi bagian dari dunia seni grafis. Secara bersama-sama mereka belajar dan berkarya dengan menggunakan teknik Etching (Esta) yang dipandu oleh Danang Hpe (seorang perupa muda aktivis Studio Grafis Minggiran. 

"Yang menarik, mereka belajar bersama teknik Etching serta sepakat untuk saling mengkritik demi kualitas karya mereka," ujar Anzieb melalui keterangan persnya.

Sebagaimana Etching adalah teknik seni grafis yang dikenal sebagai intaglio, Etching merupakan teknik untuk memberi dimensi atau kedalaman pada material biasanya berupa pelat logam seperti stainless dan kuningan. Dimensi atau kedalaman dimaksud hampir serupa dengan grafir atau laser engrave, yaitu memunculkan lapisan material yang ada di bawah permukaan. Kata 'Etsa'  berasal  dari  bahasa  Belanda  atau  Jerman,  yaitu  etch  yang  berarti  memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching  berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam).  

Guna melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam  yaitu  resist  (bahan  pelindung).  Sedangkan, bagian  yang  terpilih untuk dietsa sesuai  dengan  desain  dibiarkan  terbuka  dan  terkena  pengikisan asam. "Konsep semacam ini bukan hal yang tidak masuk akal atau omong kosong, dan bahkan sudah menjadi kesepakatan di antara generasi tua SDKI seperti Yustoni dan Bob Sick serta S Teddy D yang menyebut diri mereka bersaudara," kata Anzieb. (*)