by admin|| 23 September 2016 || 32.215 kali
Yogyakarta, Indonesia – www.gudeg.net Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman kembali menggelar Festival Pelangi Budaya Bumi Merapi selama 3 hari, sejak 23 sampai 25 September 2016 di komplek Lapangan Denggung Sleman, Yogyakarta.
Menurut rilis yang diterima gudegnet, kegiatan ini juga memperebutkan total hadiah sebesar Rp. 64 juta dalam tiga kategori lomba yaitu Festival Kesenian Sleman, Festival Bregada Prajurit dan Kirab Pelangi Budaya.
Kegiatan ini diawali pertunjukan jathilan “Sekar Gadung” di kantor kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta pada Jumat (23/9) pukul 13.00 WIB. Sedangkan upacara pembukaan dilakukan Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.SI pada hari yang sama pukul 14.30 WIB. Kegiatan itu dilanjutkan pementasan reog “Kudho Wiromo” dari kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta serta pementasan tiga dalang anak.
Rangkaian Festival Pelangi Budaya Bumi Merapi diawali Jum’at 23 September 2016 pukul 13.00 dengan pertunjukan Jathilan “Sekar Gadung” di kantor Kecamatan Turi. Sedangkan upacara pembukaan secara resmi akan dilakukan Bupati Sleman, Sri Purnomo pada pukul 14.30 WIB dilanjutkan pertunjukan reog “Kudho Wiromo” dari Kecamatan Berbah dan pementasan 3 (tiga) dalang anak. Setelah Maghrib, sekitar pukul 18.00 WIB tampil beberapa kesenian antara lain Gejog Lesung, Ande-Ande Lumut, Kethoprak Lesung, Srandul, Sampakan, Langentoyo serta Dadungawuk.
Sedangkan pada Sabtu 24 September 2016, mulai pukul 10.00 sampai 17.00 WIB dimeriahkan kirab festival Bregada Prajurit yang diawali di lapangan Denggung dan berakhir di lapangan Pemda Sleman. Di hari yang sama, pukul 18.00 WIB di Gedung Serbaguna ditampilkan beragam kesenian seperti Wayang Suket, Emprak, Jeber Juwes, Kethek Ogleng, Dadungawuk, Srunthul serta Sampakan.
Hari terakhir, Minggu, 25 September 2016, pukul 10.00 WIB di Panggung KRT Pringgodiningrat menampilkan pementasan kesenian Jathilan, Orchestra Serenade, Tarian Teatrikal, Flashmop serta dilanjutkan kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi. Pawai itu sendiri diisi beberapa komunitas seperti 10 kelompok museum, 7 kontingen perwakilan dari daerah Riau, Lampung, Papua, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat dan Bali.
Kegiatan ini juga memperebutkan hadiah senilai 64 juta rupiah yang akan diberikan kepada pemenang Festival Kesenian Sleman, Festival Bregada Prajurit serta Kirab Pelangi Budaya. Penampilan terbaik mendapatkan tropi serta uang pembinaan mulai Rp. 2 juta sampai Rp. 4 juta.
Untuk Festival Bregada Prajurit, pemenangnya memperoleh tropi dan uang pembinaan mulai Rp. 1,5 juta sampai Rp. 5 juta. Sedangkan pemenang Kirab Pelangi Budaya mendapatkan hadiah mulai dari Rp. 3 juta sampai Rp. 8 juta.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...