Menyongsong Masa Depan Lewat Festival Langencarita

by ifid|| 10 Oktober 2022 || || 400 kali

...

Festival Langencarita antar Kabupaten/Kota Se-DIY tahun 2022 telah dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Oktober 2022. Festival tersebut mengambil tempat di Pendapa Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan dapat disaksikan secara luring maupun daring lewat kanal Youtube Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY “tasteofjogja”. Selain dihadiri oleh pendukung masing-masing tim atau kontingen, festival ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayan seluruh kabupaten di DIY, Kepala OPD Pemda DIY, Sekretaris, Kepala UPT, dan Kepala Bidang  Dinas Kebudayaan DIY, Narasumber Festival Langencarita, Tim Juri, serta seniman dan budayawan.

Festival Langencarita adalah sebuah pementasan cerita yang menggunakan unsur tarian, tembang, akting, dengan iringan gamelan tanpa menggunakan ucapan atau geguritan. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Berjenjang yang akan digelar pada setiap akhir pekan pada bulan Oktober 2022. Melalui sambutan Dian Laksmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan bahwa Festival Langencarita hadir sebagai respon dari mulai menghilang atau tidak dikenalnya tembang dolanan oleh anak-anak saat ini. Lewat Festival Langencarita diharapkan tembang dolanan sebagai produk budaya yang penuh akan pelajaran dan nilai-nilai luhur bisa tertanamkan pada generasi penerus. Selian itu, Dian Laksmi Pratiwi juga mengatakan bahawa Festival ini bukan hanya sekedar kompetisi, namun upaya kita bersama untuk melestarikan seni Langencarita demi menyongsong masa depan Yogyakarta yang lebih istimewa.

Festival Langencarita Antar Kabupaten/Kota Se-DIY ini diikuti oleh lima tim yang berasal dari setiap Kabupaten/Kota di DIY. Lima tim yang mewakili setiap Kabupaten/Kota di DIY ini membawakan pentas Langencarita dengan judul dan tema yang berbeda-beda. Tempat pertama untuk Festival Langencarita antar Kabupaten/Kota Se-DIY tahun ini diduduki oleh tim atau Kontingen asal Kulon Progo dengan Judul “Upaya”. Tempat kedua diduduki oleh tim atau Kontingen asal Kota Yogyakarta dengan Judul “Memayu Hayuning Jogja”. Tempat ketiga diduduki oleh tim atau Kontingen asal Sleman dengan Judul “Srikandhi Sendang Penjalin”. Tempat keempat diduduki oleh tim atau Kontingen asal Gunung Kidul dengan Judul “Limpat”. Tempat kelima diduduki oleh tim atau Kontingen asal Bantul dengan Judul “Krenteg”. (Nadila Dwi Putri R)

 

 

 

Welcoming the Future Through the Langen Carita Festival

Langencarita’s Festival between Regency/City in Special Region of Yogyakarta in 2022 has been held on Sunday, October 9, 2022. The festival took place in the hall Dinas Kebudayaan Special Region of Yogyakarta and can be witnessed in the hall and through the Youtube channel of the Culture Office (Kundha Kabudayaan) DIY. The event attended by supporters of each team or contingent, also Head of the Culture Office of all regencies in DIY, Head of OPD Pemda DIY, Head of UPT, and Head of DIY Culture Office, besides that the speakers of Langencaita’s Festival, judges team, and an artists and cultural figures.

Langencarita’s Festival is an event to perform a story that uses song, acting, with gamelan accompaniment without using utterance. The festival is part of a tiered festival series every weekend in October 2022. Through Dian Laksmi's welcome speech as the Head of Culture Office (Kundha Kabudayaan) Special Region of Yogyakarta, said that the festival present in response from starting to disappear or uncontrollably the song children today. Through the Langencarita Festival, the song is expected cultural products that are full of lessons and noble values ??can be embedded to the next generation. In addition, Dian Laksmi Pratiwi also said that Not just competition, but our shared efforts to preach Langencarita for the sake of welcoming Yogyakarta's more special future.

The Langencarita’s Festival Inter-Regency/City Festival in DIY was attended by five teams from each district/city in DIY. Five teams representing each district bring a Langencarita stage with different titles and themes. For the first place for the Langencarita Inter-Regency/City Festival in DIY of this year is the team or contingent from Kulon Progo with the title "Effort". The second place is contingent from the city of Yogyakarta with the title "Memayu Hayuning Jogja". The third place is occupied by a team or contingent from Sleman with the title "Srikandhi Penjalin ". The fourth place is occupied by a team or contingent from Gunung Kidul Title "Limpat". The fifth place is occupied by a team or contingent from Bantul title"Kreseg" (Elisa Adelia & Farah Sofyana)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta