Pra - Kongres Kebudayaan Jawa III Yogyakarta 2022 Telah Dilaksanakan!

by ifid|| 13 Oktober 2022 || || 619 kali

...

Pada 11 Oktober 2022, telah dilaksanakan pembukaan Pra Kongres Kebudayaan Jawa ke-III Yogyakarta 2022 di The Rich Jogja Hotel. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto S.Kar., MM.

Kongres Kebudayaan Jawa Ke-III Yogyakarta merupakan kegiatan empat tahunan yang dilaksanakan sebagai wadah dan sarana pembahasan masalah kebudayaan Jawa di tengah modernisasi. Tema yang dipilih untuk Kongres Kebudayaan Jawa kali ini adalah “Budaya Jawa Anjayeng Bawana” dengan harapan agar kebudayaan Jawa bisa mendunia, menjadi arah pembelajaran kebudayaan dunia, dan membuat seluruh masyarakat Jawa yang tersebar di berbagai belahan Dunia tidak melupakan budaya asalnya.

Menurut Dian Lakshmi Pratiwi selaku Kepala Dinas Kebudayaan DIY, tujuan dari KJJ III adalah untuk menciptakan dan memastikan ekosistem pemeliharaan dan pengembangan budaya Jawa yang terdapat di tiga provinsi peserta sehingga dapat hadir di tingkat nasional maupun internasional, mereview kembali capaian atas Saptagati budaya Jawa II atau hasil KJJ II Surabaya, melakukan pencermatan dan pemetaan terhadap inovasi dan difusi kebudayaan yang telah dilaksanakan maupun rencana strategis pemajuan kebudayaan Jawa melalui langkah-langkah inovasi dan difusi, serta merumuskan strategi Budaya Jawa sebagai sebuah gerakan perubahan dunia.

Lewat video conference, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X diwakili Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X membuka kegiatan ini. Dalam video disampaikan bahwa kesimpulan yang didapatkan dari konferensi UNESCO di Mexico adalah kebudayaan merupakan unsur penting dalam pembangunan berkelanjutan, maka dari itu negara perlu mengembangkan ekosistem kebudayaan yang sehat dan berkelanjutan, salah satunya lewat Kongres Kebudayaan Jawa III. Gubernur DIY,  Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap melalui kegiatan ini kebudayaan Jawa dan kebudayaan nusantara dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan zaman seiring dengan dinamika yang menyertainya.

Peserta dari Pra-Kongres Kebudayaan Jawa III berasal dari tiga Provinsi yang merupakan provinsi pemrakarsa kegiatan ini, yaitu DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masing-masing provinsi mengirimkan 30 delegasi yang akan mengikuti rangkaian Pra-Kongres Kebudayaan Jawa III Yogyakarta 2022 selama tiga hari, mulai dari Selasa, 11 Oktober 2022 hingga Kamis, 13 Oktober 2022. Selama tiga hari tersebut, seluruh peserta akan mendapatkan tiga sesi pemaparan dengan tema yang berbeda-beda. Pemaparan pertama terkait dengan pemikiran dan pelaksanaan Saptagati yang ada di tiga wilayah provinsi peserta. Pemaparan kedua terkait tentang pencermatan, pemetaan, serta rencana inovasi budaya Jawa. Paparan terakhir meliputi pencermatan dan pemetaan difusi kebudayaan yang telah dilaksanakan dan rencana strategis yang akan dicapai minimal empat tahun ke depan. Setelah mendapatkan paparan, peserta akan dibagi kedalam tiga komisi berbeda yang akan melakukan pencermatan dan perumusan lebih jauh sesuai dengan komisi masing-masing. Hasil dari rumusan tersebut akan menjadi bahan sidang untuk Kongres Kebudayaan Jawa III yang akan dilaksanakan pada 14-17 September 2022. (Nadila Dwi Putri R)

 

 

 

Pre-Congress of Javanese Culture III Yogyakarta 2022 Has Been Held!

 

On 11 October 2022, has been held the opening of the III Pre -Culture Congress Yogyakarta 2022 at The Rich Jogja Hotel. This activity was attended by the Head of Culture Office (Kundha Kabudayan) Special Region Of Yogyakarta, Dian Laksmi Pratiwi. Head of the Education and Culture Office from Cental Java, Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd. Head of the Culture Office East Java Province, Sinarto S.Kar., MM. 

Yogyakarta's III Javanese Cultural Congress is an every four years event. The activity implemented as a forum and a means of discussion of cultural problems in Central Java of era modernization. The theme chosen for the Javanese Cultural Congress this time is “Jawa Anjayeng Bawana” With the hope that Javanese culture can globalize the direction of learning world culture, and makes all the Javanese people anywhere does not forget its original culture.

According to Dian Lakshmi Pratiwi as Head of the DIY Culture Office (Kundha Kabudayan),  The KKJ’s  III goal is to create and ensure the maintenance and ecosystem Javanese culture can be found in the three participating provinces so that they can be present at national and international level reviewing the achievements of Javanese culture saptagati KJJ II Surabaya, conducted a dialogue and mapping of innovation and the culture that has been carried out and the strategic plan for Java culture promotion through the steps of innovation and diffusion, and as well as formulating a strategy for Javanese Culture as a world change movement. 

Through the video conference, Governor of DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X Governor of DIY represented by the deputy governor KGPAA Paku Alam X opened this activity. In the video, the conclusions obtained from the UNESCO conference at Mexico are is an important element in sustainable development, therefore country must developing a healthy and sustainable cultural ecosystem, one of the way is Javanese Cultural Congress III. Governor of DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X hope through this activity Javanese culture and the culture of the archipelago can be the answer on various challenges of the times along with the dynamics that accompany it.

The participants from the III Javanese Cultural Pre-Congress came from three provinces which were the initiators of this activity, namely DIY, Central Java and East Java. Each province sent 30 delegates who will take part in the 2022 Yogyakarta 2022 Java III Pre-Congress of Javanese Culture for three days, starting from Tuesday, October 11, 2022 to Thursday, October 13, 2022. During these three days, all participants will receive three presentation sessions with different themes. The first presentation is related to the thinking and implementation of Saptagati in the three participating provinces. The second presentation is related to scrutinizing, mapping, and planning for Javanese cultural innovation. The final presentation includes scrutinizing and mapping cultural diffusion that has been carried out and strategic plans that will be achieved at least in the next four years. After receiving the presentation, the participants will be divided into three different commissions which will carry out further scrutiny and formulation according to their respective commissions. The results of this formulation will become material for the meeting for the Third Javanese Cultural Congress which will be held on 14-17 September 2022. (Elisa Adelia & Farah Sofyana)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta