by ifid|| 24 Oktober 2022 || || 1.130 kali
Taman Budaya Yogyakarta (TBY) tahun ini kembali menggelar Parade Teater Linimasa yang telah memasuki tahun ke lima. Parade Teater yang memiliki tema “Ruang. Kosmik. Jiwa.” ini dilaksanakan selama tiga hari secara daring melalui youtube channel Taman Budaya Yogyakarta dan luring di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, mulai tanggal 23 Oktober 2022 hingga 25 Oktober 2022.
Tahun ini terdapat enam kelompok seni atau teater yang terpilih melalui seleksi untuk berkesempatan tampil dan menjadi bagian dari Parade Theater Linimasa #5, yaitu Komunitas Seni Bajra, Teater Stemka, Teater Bocah Jogja, Teater Amarta, Gamblang Musikal Teater Jogjadrama dan Secret Invitation Movement. Enam kelompok seni yang berkesempatan tampil dalam parade ini dipilih melalui seleksi proposal yang dilakukan oleh Tim Taman Budaya Yogyakarta dan para kurator. Kurator atau narasumber dari Parade Theater Linimasa #5 ini adalah Bpk Dr., Koes Yuliadi, M.Hum. dan Elyandra Widharta. Keenam kelompok seni yang terpilih akan menampilkan pagelaran dengan judul berbeda. Teater Amarta membawakan pagelaran dengan judul “Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga”, Gamblang Musikal Teater Jogjadrama membawakan pagelaran dengan judul “Ngono, Ya Ngono Rekonstruksi Balada Si Eni”, Teater Bocah Jogja membawakan pagelaran dengan judul “Gadis Biji Timun”, Teater Stemka membawakan pagelaran dengan judul “Pagi Yang Bening”, Secret Invitation Movement membawakan pagelaran dengan judul “Karma Puan Karna Pala”, sedangkan Komunitas Seni Bajra membawakan pagelaran dengan judul “Ray Of Soul”.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudaya) DIY Dian Laksmi Pratiwi, menyampaikan bahwa selama dua tahun masa pandemi, Kami berusaha dan mencari tau seta mengkreasikan pola-pola bentuk baru bagaimana teater kemudian bisa diapresiasi khususnya utk semua seniman budayawan teater maupun masyarakat Yogyakarta lintas masa, lintas generasi, dan lintas lokasi. Menurut Purwiati, Kepala Taman Budaya Yogyakarta, tujuan dari Parade Theater Linimasa #5 ini adalah untuk memberikan ruang ekspresi dan artikulasi bagi seniman teater lintas generasi dengan harapan salah satunya yaitu sebagai sebuah regenerasi. Seluruh kegiatan yang berlangsung pada Parade Theater Linimasa #5 terbuka untuk umum dengan mendaftar pada link reservasi terlebih dahulu dan tidak dipungut biaya. (Nadila Dwi Putri R)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...