Majalah Mata Budaya Melihat Demokrasi Dalam Perspektif Kebudayaan Lewat Workshop Jurnalistik

by ifid|| 28 Oktober 2022 || || 346 kali

...

Dalam rangka penerbitan Majalah Mata Budaya Edisi ke-3, telah dilaksanakan workshop jurnalistik pada Kamis, 27 Oktober 2022, bertempat di Hotel Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta Jl. Gowongan Kidul No.33-49, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, 

Workshop kali ini mengakat tema “Demokrasi Dalam Perspektif Kebudayaan”. Tema tersebut dipilih berdasar pada keistimewaan DIY, salah satunya adalah dalam urusan kebudayaan yang berdasar pada nilai-nilai kearifan lokal dan keberpihakan kepada rakyat. Kewenangan tersebut memberikan ruang bagi DIY dalam mengelola kehidupan masyarakat berlandaskan kekayaan budaya yang ada, termasuk esensi kehidupan yang telah lama berkembang di Yogyakarta. Pengelolaan kehidupan masyarakat relatif dapat secara berkelanjutan terjaga agar dapat mewujudkan kehidupan bersama yang luhur, sejahtera, dan bermartabat. Namun di sisi lain, pengelolaan masyarakat DIY juga perlu mempersiapan ketangguhan penghayatan dan internalisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam urusan keistimewaan menyongsong “tahun politik” 2024. Tema tersebut diharapkan dapat mewarnai ketangguhan kehidupan masyarakat DIY dalam keterlibatannya di ajang politik nasional.

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber yaitu, KPH. Kusumoparastho, Ons Untoro, dan Bambang Sigap Sumantri. Ketiga narasumber menyampaikan materi yang berbeda, KPH. Kusumoparastho membawakan materi tentang “Prospek Keistimewaan Dalam Pengelolaan Sistem Demokrasi Berbasis Kebudayaan’, Ons Untoro membawakan materi tentang “Keistimewaan dan Demokrasi”, sedangkan Bambang Sigap Sumantri membawakan materi tentang “Fondasi Kultural dan Kerakyatan”. Setelah ketiga narasumber memaparkan materinya masing-masing, dibuka sesi diskusi atau tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan pertanyaannya kepada pemateri. Di akhir acara, 21 peserta yang hadir diberikan kesempatan untuk melakukan liputan secara mandiri dan berkesempatan untuk diberi feedback atau masukan dari Tim Majalah Mata Budaya. (Nadila Dwi Putri R)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta