by ifid|| 03 November 2022 || || 89 kali
Bekerjasama dengan Aliansi Mahasiswa Nusantara, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar “Pagelaran Etnis Nusantara”. Mengambil tema “Harmoni Suluhing Paradaban Persatuan Bangsa” pagelaran ini menampilkan penampilan musik repetoar etnis, medley tarian nusantara, teatrikal nusantara, serta monolog nusantara.
Acara ini dibuka oleh penampilan dari kelompok mahasiswa yang mewakili Etnis Nusa Tenggara Timur (Marasta) dan Etnis Kalimantan Tengah (Tonetrix). Setelah itu dilanjutkan oleh sambutan dari Dian Lakshmi Pratiwi selaku Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY. Dalam sambutannya Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati beberapa peristiwa penting yaitu, peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2022, Hari Pahlawan pada 10 November 2022, serta mangayubagyo atau bentuk rasa syukur atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY pada 22 Oktober 22. Selain itu, lewat kegiatan ini juga merupakan kesempatan untuk menyatakan tekad dan mengajak generasi muda, perwakilan dari berbagai provinsi, khususnya yang terlibat pada acara ini untuk ikut sigap ambil bagian dan mendukung dalam kerja pembangunan, khususnya dalam bidang kebudayaan bersama Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY. Dian Lakshmi Pratiwi juga berharap agar kegiatan ini bisa berlanjut dengan lebih dinamis, ketaif, dan inovatif.
Acara yang digelar pada 2 November 2022 ini melibatkan kurang lebih 90 talent mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bertempat di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, setiap penampilan yang disajikan memiliki pesannya masing-masing. Penampilan musik repetoar etnis dari Matona Band mewakili Etnis Batak membawakan lagu yang memiliki makna pentingnya komitmen menuju "budaya peduli" untuk rumah kita bersama. Siapa pun dan di mana pun dapat berperan dalam mencegah perpecahan di rumah kita bersama. Lalu penampilan ETHNIKA yang membawakan pesan bahwa harmoni keragaman budaya di wilayah D.I. Yogyakarta menunjukkan salah satu aset kekayaan bangsa Indonesia, sehingga menjadikan Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia. Selain musik repetoar etnis, teater monolog yang dibawakan oleh mahasiswa-mahasiswa NTT, Jawa, Papua, Sumatera, Sulawesi, dan Bali membawakan penampilan tentang bersatunya bangsa Indonesia didorong oleh kemauan yang sadar untuk mencapai kehidupan bangsa yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur dan memperkuat jati diri bangsa dan ketahanan nasional.
Puncak dari acara ini adalah penampilan medley tarian nusantara dan teatrikal nusantara yang dibawakan oleh seluruh anggota Aliansi Mahasiswa Nusantara yang terlibat dalam Pagelaran Etnis Nusantara. Medley Tarian Nusantara menampilkan keberagaman yang ada di Indonesia lewat gerakan tari yang berpadu mewujudkan keharmonisan antar budaya dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa serta memiliki nilai-nilai seperti toleransi, moderat, harmoni, integrasi, kerja sama, saling mendukung, dan semangat berjuang. “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai simbol penyatuan anak bangsa yang bersumber dari ragam budaya sebagai kekuatan bersama, berjuang untuk menjaga NKRI dan mengorbankan jiwa raga.
Acara ini ditutup dengan flashmob nusantara yang diikuti oleh seluruh talent yang terlibat, tamu undangan, serta pengunjung yang menghadiri pagelaran ini. Dengan semboyan “Baju kita boleh berbeda, namun tetap Indonesia”, diharapkan dapat memupuk rasa nasionalisme yang tertanam pada diri jiwa generasi penerus bangsa sebagai garda terdepan masa depan Indonesia. (Nadila Dwi Putri R)
by admin || 24 November 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Perajin batik Kulonprogo mulai merasakan tanda-tanda kelesuan pasar batik yang biasa terjadi di akhir tahun. Untuk menjaga stabilitas produksinya, perajin batik ...
by admin || 09 Oktober 2016
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rombongan Funbike Gebyar Museum Pleret tiba di Museum Purbakala Pleret. Tari Sigrak Sesolak, Tari Nawung Sekar ...
by admin || 07 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogya (Disbud DIY) bersama dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) mengadakan 'Karnaval Selendang Sutra' 2016 guna mengurangi gesesekan ...
by admin || 07 September 2016
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY bersama Masyarakat Tradisi (Matra) Yogyakarta, akan menyelenggarakan Festival Gejog Lesung Keistimewaan, pada 9 dan 10 September 2016 ...
by admin || 16 Oktober 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo menggelar Festival Budaya Menoreh 2016. Rangkaian acara yang diselenggarakkan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kulonprogo ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...