Kongres Kebudayaan Jawa III Telah Sukses Dilaksanakan

by ifid|| 18 November 2022 || || 698 kali

...

Bertempat di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, telah dilaksanakan Kongres Kebudayaan Jawa III. Kongres Kebudayaan Jawa III merupakan kegiatan empat tahunan yang dilaksanakan sebagai wadah dan sarana pembahasan masalah kebudayaan Jawa di tengah modernisasi. Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP. Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda. Prov. Jatim, Drs Benny Sampirwanto MS.i. Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi. ketua PANDI (Pengelola Alamat Domain Internet Indonesia), Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah DIY, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ristekdikti, serta para peserta Kongres Kebudayaan Jawa III Tahun 2022.

Pembukaan Kongres Kebudayaan Jawa III dibuka oleh Allilaqus Symphony Orchestra dan Con Amore Voice serta penampilan tari sambutan dari masing-masing daerah peserta KKJ. Selain penampilan seni budaya, para gubernur maupun perwakilan yang hadir juga memberikan sambutan dan secara simbolis membuka rangkaian Kongres Kebudayaan Jawa III dengan pemukulan bonang.

Kegiatan yang diikuti oleh 400 peserta luring dan ratusan peserta lain secara daring, memiliki tujuan utama untuk menindaklanjuti Saptagati (Hasil KKJ II-Surabaya 2018) yang merupakan amanah Kongres Kebudayaan Jawa II (Surabaya) sebagai spirit dan landasan “Kabudayan Jawa Anjayèng Bawana” atau membawa “Kebudayaan Jawa sebagai Gerakan Kebudayaan Global”.

Menurut laporan kegiatan yang disampaikan oleh Dian Lakshmi Pratiwi selaku Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Kongres Kebudayaan Jawa II (KKJ II, 21 s.d. 23 November 2018) di Surabaya yang telah menghasilkan rumusan Saptagati Budaya Jawa tentang Isu-isu global seperti degradasi lingkungan, disharmoni hubungan antarbangsa, ketimpangan sosial ekonomi, kearifan lokal, kegelisahan global, modal sosial, gender, entropi, pangan, dan isu-isu global lain. KKJ II telah memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menindaklanjuti Saptagati Budaya Jawa. Atas dasar amanah tersebut, maka Kongres Kebudayaan Jawa III (November 2022) mengangkat tema: “Kabudayan Jawa Anjayèng Bawana: Dari Saptagati Menuju Kebudayaan Global”.

Dalam rangka menjalankan amanah Saptagati, maka digelar empat kegiatan diskusi dan pembahasan yang di telah dilaksanakan sejak Bulan Juli 2022. Hasil dari diskusi dan pembahasan yang telah dilakukan tersebut mengerucut pada lima topik dari tema utama “Anjayèng Bawana”, yaitu Meletakkan Saptagati sebagai spirit sekaligus landasan substansi bagi dibangunnya Kebudayaan Jawa sebagai gerakan global, meletakkan inovasi dan difusi sebagai pendekatan sekaligus strategi bagi dibangunnya Kebudayaan Jawa sebagai gerakan global, membangun sistem dan jaringan Data Kebudayaan Jawa yang akurat dan terpadu di antara ketiga provinsi, perlunya membangun Model Kelembagaan sebagai implementasi Anjayèng Bawana sebagai gerakan kebudayaan global, dan perlunya materi konkret (tangible dan intangible) untuk menjadi objek konkrit inovasi dan difusi kebudayaan Jawa oleh tiga provinsi sebagai gerakan kebudayaan global.

Setelah dilaksanakan selama empat hari, yaitu pada 14-17 November 2022, didapati 4 (empat) point rumusan hasil pelaksanaan kongres yang terdiri dari tiga komisi. Hasil rumusan tersebut ditandatangani oleh ketua delegasi dari tiga provinsi yang terlibat dalam KKJ, yaitu Lesli Citra Pertiwi selaku ketua delegasi Provinsi Jawa Timur, Uswatun Hasanah selaku ketua delegasi Provinsi Jawa Tengah, dan Dian Lakshmi Pratiwi selaku ketua delegasi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya, Kongres Kebudayaan Jawa IV akan dilaksanakan di Provinsi Jawa Tengah selambat-lambatnya pada Bulan November tahun 2026. (Nadila Dwi Putri R)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta