PBTY ke 18, Momentum Aktualisasi Integrasi Sosial Budaya

by ifid|| 01 Februari 2023 || || 637 kali

...

Memperingati momen Cap Go Meh selepas Imlek, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2023  dilangsungkan di kawasan Ketandan Yogyakarta. Ini adalah pertama kalinya PBTY digelar luring pascapandemi. Bertajuk Bangkit Jogjaku Untuk Indonesia, even ini berlangsung dari 30 Januari hingga 5 Februari 2023. Lokasinya tentu tetap di Kampung Ketandan, Kota Jogja. 

Masyarakat yang mendatangi pembukaan itu dihibur dengan berbagai atraksi kesenian dan ratusan kuliner menggoda. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang membuka perhelatan itu menyatakan event PBTY ini membawa masyarakat bisa merasakan bersama suasana keberagaman suku-suku bangsa yang hidup di Yogya, sebagai taman sarinya Indonesia.

Sri Sultan HB X dalam sambutanya menyampaikan, pekan budaya tersebut menjadi momentum aktualisasi integrasi sosial budaya, apabila budaya menjadi ciri suatu bangsa melalui proses belajar dan interaksi, proses tersebut integratif dalam hidup yang penuh toleransi. 

Dalam sambutanya beliau juga mengatakan, proses integratif tersebut selaras dengan sejarah bangsa Tionghoa di Nusantara yang dulu datang dari Tiongkok Selatan, kemudian berakulturasi menjadi bangsa Indonesia. Proses akulturasi tersebut menghasilkan berbagai budaya. “Proses akulturasi itu menghasilkan berbagai ragam bahasa, masakan, kesenian, dan hasil karya-karya unik dan diakui sebagai khas daerah, selain memperkaya bahasa lokal dari serapan bahasa China. Sri Sultan HB X menyampaikan perlunya upaya saling memahami budaya antar etnis, agar tercipta kedamaian dalam masyarakat. “Upaya saling memahami budaya antar etnis sungguh penting, sebab merupakan cikal-bakal terciptanya kedamaian permanen dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam perspektif ekonomi, PBTY mampu mengangkat potensi sekitar. Terutama para pelaku UMKM bidang kuliner dan suvenir. Berupa perputaran ekonomi selama PBTY XVIII berlangsung di Kampung Ketandan. Sri Sultan HB X meyakini dampaknya tak hanya di sekitar Kampung Ketandan. Masuk dalam agenda wisata, tentunya PBTY menjadi daya tarik tersendiri. Terutama untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Bahkan budaya ini tentu dampak ekonominya juga tidak hanya berputar di seputar Kampung Ketandan saja tetapi juga bisa menjadi sarana mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kesalahpahaman sosial budaya,” ujarnya.

PBTY ke 18 juga akan menampilkan pertunjukan Wayang Potehi, pertunjukan wayang yang sangat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di gelaran event PBTY.

Wayang potehi adalah salah satu jenis wayang boneka khas Tiongkok yang berasal dari Tiongkok bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai wilayah Nusantara pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional Indonesia, yang selalu ada pada gelaran Event PBTY

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta