YOGYA (KRjogja.com) - Diskusi menarik bertema batik tersaji di Avocado Media Corner Langenastran Lor Rabu (5/10/2016) dengan menampilkan dua pembicara  GBRAy Murdokusumo dan GKBRAy Paku Alam X. Hasilnya ada keinginan melestarikan batik khas Yogyakarta sebagai penegas predikat kota batik dunia yang disematkan oleh World Craft Council tahun 2015 lalu. 

GKBRAy Paku Alam X yang memiliki konsern pada batik khas Yogyakarta terutama Pura Pakualaman mengungkapkan batik memiliki nilai filosofis tinggi tentang siklus hidup manusia. Namun muncul tantangan di mana saat ini pengrajin batik tulis mulai mandeg regenerasinya lantaran dianggap sulit dan lama prosesnya. 

Karena itu, tutur istri Paku Alam X ini membuka pelatihan membatik tulis gratis bagi warga masyarakat di Pura Pakualaman. Pelatihan diadakan selama enam hari dalam seminggu siapa saja bisa mempelajari teknik membatik tulis dengan media yang telah disediakan pihak Pura. 

"Senin sampai Sabtu mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB siapa saja bisa ikut berlatih membuat batik tulis dengn alat-alat yang sudah disediakan. Ini merupakan upaya kami dari Pura untuk melestarikan batik sekaligus mencari penerus-penerus pembatik di wilayah DIY ini," terangnya. 

Pura Pakualaman sendiri menurut GKBRAy Paku Alam X memiliki beberapa jenis batik khas yang memiliki filosofis dan cerita mendalam tentang siklus hidup manusia. "Kami juga sedang mengupayakan pelestarian batik Pura karena sebelumnya hanya tertuang dalam naskah-naskah kuno di perpustakaan Pura," lanjutnya. (Fxh)