Agenda Budaya 2023 "Jogja Manggatra"

by ifid|| 28 Februari 2023 || || 972 kali

...

Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan DIY, meluncurkan Agenda Budaya DIY Jogja Manggantra 2023 yang diluncurkan di The Alana Malioboro, Sabtu (25/2) malam.

Agenda ini sebagai wujud untuk lebih memperkenalkan budaya dan seni yang di Yogyakarta. Semua orang tahu bahwa DIY merupakan daerah yang kaya akan budaya dan seni. Oleh karena itu, dalam upaya mempromosikan kebudayaan di Yogyakarta, Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan DIY berupaya memperkenalkan keindahan dan keunikan budaya DIY kepada masyarakat luas.

Sampai dengan tahun 2022, implementasi Dana Keistimewaan sudah berjalan 10 tahun 

Kewenangan istimewa diarahkan pada beberapa aspek, salah satunya adalah urusan kebudayaan. Urusan kebudayaan diwujudkan melalui kebijakan pelindungan, pengembangan dan pemanfatan kebudayaan.

  1. Pelindungan adalah upaya mencegah dan menanggulangi kerusakan, kehancuran, dan/atau kemusnahan Kebudayaan;
  2. Pengembangan adalah peningkatan potensi nilai, informasi, dan promosi kebudayaan yang dimanfaatkan secara berkelanjutan serta tidak bertentangan dengan tujuan Pelestarian;
  3. Pemanfaatan adalah pendayagunaan Kebudayaan untuk kepentingan pendidikan, agama, sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, ekonomi, yang berguna untuk kesejahteraan masyarakat yang tidak bertentangan dengan Pelestarian.

Dalam aspek Pembinaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman sepanjang 2015-2022  terdapat 25 kegiatan pembinaan komunitas sejarah serta pelaksanaan kajian sejarah antara lain Kajian Sejarah Geger Spehi, dan Kajian Sejarah & Arsitektur Mataram Islam.

Untuk pengembangan bahasa dan sastra telah terselenggara 204 kegiatan // Di antaranya adalah Kongres Aksara Jawa II pada tahun 2021 setelah terakhir digelar di Surakarta pada 1922 serta Kongres Kebudayaan Jawa III yang bertempat di Yogyakarta dan baru saja terselenggara November lalu dengan tema ”Kabudayan Jawa Anjayeng Bawana”

Di bidang pembinaan dan pengelolaan permuseuman  jumlah total wajib kunjung museum hingga 2022 ada sebanyak 128.441 orang,  Selain itu telah digelar pula Festival Museum, pembangunan dan pembuatan profil beberapa museum.

Untuk aspek Pelestarian Cagar Budaya dan Warisan Budaya,  telah dilakukan inventarisasi dan revitalisasi 978 unit cagar budaya dan warisan budaya, Beberapa di antaranya Rumah Kalang Tegalgendu, Jagang Benteng Vredeburg, Selokan Mataram, Pojok Beteng Lor-Wetan, Situs Masjid Kauman Pleret, Gereja GPIB Margo Mulyo, Bioskop Permata, SMAN 3 Yogyakarta, dan masih banyak lagi.

Dalam aspek Sarana dan Prasarana Budaya telah diupayakan pengadaan berbagai sarana-prasarana,  Beberapa di antaranya gamelan dengan total 248 unit, 43 alat musik lainnya, 93 pakaian seni, balai budaya, dan laboratorium budaya jenjang SMA-SMK.

Dalam bidang Perencanaan dan Pengendalian Urusan Kebudayaan,  telah digelar 260 kegiatan untuk membangun kemitraan lembaga pelestari budaya, Mulai dari gelaran festival hingga kegiatan dalam bingkai sister province seperti dengan Kyoto & Melbourne dalam bidang seni rupa dan seni musik.

Hingga 2022 Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 76 Desa Budaya dan 18 Desa Mandiri Budaya, Melalui skema Bantuan Keuangan Khusus, desa semakin menjadi fokus alokasi Dana Istimewa

Dalam rangka pembinaan lembaga penggiat seni / pemerintah memberi perhatian kepada kelompok berkebutuhan khusus, Mulai dari program “Mobil Keliling Terapi Seni Rupa” (MOEKTI), hingga pelaksanaan Pekan Budaya Difabel.

Selama satu dekade ini pula banyak terselenggara kegiatan seni-budaya, antara lain. Gelar dan Lomba Pranatacara dan Tata Rias Busana Pengantin Gaya Jogja, Jogja Cross Culture, Lintas Kultura, Festival Tari Topeng, Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Museum di Taman Budaya Gunungkidul, dan masih banyak lagi.

Agenda Budaya 2023 ini, menurut Kepala Disbud DIY, Dian Laksmi Pratiwi, telah mempromosikan lebih dari 100 agenda budaya yang dilaksanakan Disbud DIY ditambah lebih dari 180 agenda budaya yang dilaksanakan Disbud Kabupaten dan Kota di wilayah DIY.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta