Hari Penegakan Kedaulatan Negara ini adalah milik bersama, "Indonesia"

by ifid|| 02 Maret 2023 || || 349 kali

...

Peristiwa Serangan Umum 1 Maret memiliki makna penting bagi penegakan dan pengakuan kedaulatan negara, karena peristiwa ini membuka mata dunia internasional bahwa Indonesia masih ada dan mampu memberikan perlawanan kepada Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Keberhasilan ini telah meyakinkan dunia untuk mendukung perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan. Hal tersebutlah yang menjadikan Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai titik penting dalam perjalanan bangsa, yang kemudian kini telah resmi sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Hari Penegakan Kedaulatan Negara ini adalah milik bersama, Indonesia. Adalah upaya bersama untuk menegakan kedaulatan negara. 'PR' besar yang penuh tantangan kedepannya penegakan kedaulatan di era sekarang masih membutuhkan upaya-upaya lebih luas dan kreatif lagi. Supaya penegakan kedaulatan negara ini kemudian menjadi bagian bersama seluruh masyarakat Indonesia.

Berlatar belakang hal tersebut, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat mengadakan peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara 2023. Adapun rangkaian kegiatan tersebut meliputi ; tirakatan, teatrikal, peluncuran buku dan talkshow.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi SS, MA mengatakan DIY bersama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Bukittinggi Sumatera Barat (Sumbar) sudah mengawali tahun pertama peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Kedepan, ketiganya bersama-sama akan menggandeng lebih luas provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
" Semoga cita-cita para founding fathers dalam menegakan kedaulatan berarti tepat menyadarkan kembali kita tentang cita-cita beliau. Mengingat dan menyadarkan kita tentang nilai penting Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan Bendera Merah Putih mampu dimaknai kedepannya. Terimakasih atas kerjasama dan kolaborasi khususnya komunitas sejarah," ujarnya dalam Talkshow, Teatrikal dan Peluncuran Buku Hari Penegakan Kedaulatan Negara Jembatan Emas Tiga Daerah: Yogyakarta -Bangka-Sumatera Barat Menegaskan Kedaulatan Negara (1948-1949) di Ruang Bima Disbud DIY, Rabu (01/03/2023).

Peluncuran buku ini pun menandai satu tahun peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara paska terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) No.2 Tahun 2023 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Selain talkshow dan peluncuran buku, ditampilkan teatrikal dari tiga provinsi yaitu dari DIY tentang Agresi Militer Belanda III, penangkapan para pemimpin bangsa hingga pengasingan, Serangan Umum 1 Maret 1949 dan Jogja Kembali, dari Bangka Belitung tentang pengasingan para pemimpin hingga 1 Maret 1949 serta dari Sumbar tetang pembentukan Pemerintah Darurat RI dan perjuangannya.
Dian mengungkapkan pihaknya dengan kesadaran merasa perlu adanya momen pemersatu yang bisa digali dari sejarah dan dari sinilah bisa dilihat bahwa peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sanga pas dirayakan bersama. Karena didalam peristiwa inilah menunjukkan suatu nilai-nilai penting makna kesatuan semua elemen masyarakat dari seluruh penjuru negeri untuk menunjukkan satu eksistensi RI.
"Peristiwa ini sangatlah bermakna karena ketika RI belum lahir, bangsa Indonesia, rakyatnya bersatu padu menyelamatkannya. Kami sangat bersyukur, titik penting inilah yang kita peringati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara," katanya.

 

Satu tahun peringatan Hari Besar Nasional ini dinilai Dian sangat luar biasa karena dapat mengenang bersama tiga provinsi yang menunjukkan suatu nilai Hari Penegakan Kedaulatan Negara bukanlah hanya milik DIY semata, ini adalah milik semuanya sebagai hari besar nasional. "Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Sumbar. Jalinan kerjasama ini karena ketiga provinsi memiliki koneksi historis yang menguatkan dalam menegakan kedaulatan dulu, sekarang dan kedepan," tambahnya.
Sejarawan UGM Dr Sri Margono M. Hum yang merupakan editor buku tersebut menyampaikan dalam sejarah itu tidak ada sementara, jika ada fakta baru terungkap bisa saja akan berubah. Jika memahami Indonesia pada masa revolusi ternyata masih banyak fakta-fakta sejarah yang belum terungkap, salah satunya kehidupan pemimpin RI yang diasingkan di Bangka belum banyak dibahas. Buku ini mengungkap fakta -fakta baru mengenai kehidupan para pemimpin RI yang dibuang di Bangka.
" Ini adalah periode penting yang menghubungkan Bukittinggi Sumbar, Bangka dan DIY. Komunikasi tiga provinsi inilah disebut jembatan emas yang menghubungkan dalam menegakan kedaulatan negara yang diungkapkan dalam buku ini,'" ucapnya.
Margono juga berterima kasih dan mengapresiasi atas dukungan Pemda DIY, Bangka dan Sumbar dengan diluncurkannya buku tersebut. Harapan Dosen Ilmu Sejarah UGM ini semoga bisa dihasilkan dan diungkapkan kembali fakta-fakta sejarah lain yang belum terungkap sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan memperingati hari besar sejarah selalu berdasarkan kajian-kajian akademik yang bisa dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, Kepala Disbud Sumbar Syaifullah melalui live streaming mengatakan kegiatan ini merupakan kolaborasi tiga provinsi yaitu DIY, Bangka dan Sumbar untuk menggali sejarah. Hal tersebut merujuk pada lini masa perjuangan kemerdekaan Indonesia mulai dibuangnya pemimpin negara ke Pulau Bangka, Pemerintah Darurat RI di Sumbar hingga kembalinya ke Yogyakarta .

" Pulau Bangka berhasil berhasil menjaga semangat api perjuangan para pemimpin RI yang diasingkan selama 197 hari di P. Bangka. Kehadiran buku ini dapat menjadi modal dasar dalam memberikan informasi kesejarahan kemudian dapat diaplikasikan guna menunjang industri pariwisata. Kami meyakini pelestarian kebudayaan harus bisa dan mampu mensejahterakan masyarakatnya. Kita mulai bekerja sama dengan Disbud DIY dalam peringatan satu tahun Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Kita berharap kerjasama ini akan terus berjalan dan meningkat seiring pentingnya sejarah yang terjadi antara DIY dengan Bangka, papar Plt Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Pemuda Olahraga Kepulauan Bangka Belitung Herwanita.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta