by ifid|| 16 Maret 2023 || || 644 kali
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY memulai Kegiatan Sosialisasi Tata Nilai Keistimewaan Yogyakarta Tahun 2023, Selasa, 14 Februari 2023. Kegiatan Sosialisasi Tata Nilai Keistimewaan Yogyakarta Tahun 2023 yang diikuti puluhan Peserta didik Sekolah Dasar (SD) dari berbagai wilayah DIY, Puluhan Peserta Didik ini bersiap menjelajah waktu menyelami perjalanan sejarah DIY di tempat-tempat menarik menggunakan bus.
Bertempat di Loby Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakhsmi Pratiwi, selaku , Kepala Dinas Kebudayaan DIY. mengatakan anak-anak dari berbagai sekolah dasar menjelajah sumbu filosofi dan poros Mataram yaitu Tugu Pal Putih, Bangsal Kepatihan, Panggung Krapyak, Masjid Kotagede, dan Situs Kauman Pleret.
Perjalanan ini menjadi bagian dari jembatan bagaimana Peserta Didik mendapatkan gambaran implementasi tata nilai yang dahulu telah diwariskan oleh para pendahulu melalui observasi maupun pengamatan langsung pada bukti-bukti sejarah dan artefak arkeologis yang ada di DIY. "Ini perjalanan melintasi waktu di Jogja. Bagaimana kehidupan masa lampau. Kemudian juga nilai-nilai keistimewaan, dengan semangat pantang menyerah yang harapannya diserap oleh adik-adik ini. Ini adalah agenda pertama, akan berjalan terus untuk SMP dan SMA," ungkap Dian.
Penjaringan para siswa peserta sosialisasi keistimewaan ini dilakukan berkolaborasi bersama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota. Sekolah berbasis budaya juga menjadi pertimbangan khusus sebagai prioritas utama yang dipilih untuk sekaligus mendukung program pendidikan khas keyogyakartaan dari sisi nilai budaya.
"Harapan kami, adik-adik ini akan menceritakan pengalamannya pada teman-temannya yang lain. Semoga mereka ketagihan dan akan mengulangi perjalanan ini ke depan, bersama lebih banyak teman lagi. Sosialisasi Tata Nilai Keistimewaan ini dapat menjadi media edukatif yang mampu menjawab persoalan bagaimana proses pelestarian nilai itu dilaksanakan dan mudah dipahami oleh kalangan generasi millenial maupun generasi Z. Ke depan, harapan kami jika format kegiatan demikian dalam evaluasinya dinilai baik untuk dapat disebarluaskan sebagai bagian dari pembelajaran non formal bagi sekolah-sekolah di DIY," lanjut Dian.
Sementara, Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardoyo, mengatakan pihaknya mendukung langkah konkret mengenalkan budaya dan adat istiadat Yogyakarta kepada para peserta didik. "Kami tentu sangat senang ketika anak-anak bisa karawitan, membatik dan melakukan hal-hal terkait kebudayaan dan adat istiadat kita. Semakin banyak tahu maka toleransi antar umat manusia akan semakin baik. Harapannya acara ini bisa meningkatkan siswa kesadaran pada budaya kita," ujar Didik.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...