Anggaran dipangkas, Pelangi Budaya Selendang Sutera Jalan Terus

by admin|| 07 Oktober 2016 || 56.442 kali

...

Yogyakarta, www.gudeg.net - Rangkaian Pelangi Budaya Selendang Sutera di DIY diawali dengan acara kirab 17 komunitas seni budaya dari DIY dan 1 penampil dari IKPMD. Demikian informasi tersebut disampaikan oleh Rini Widiastuti, koordinator kegiatan karnaval dari Dinas Kebudayaan DIY. 

"Kegiatan ini merupakan awal dari event Pelangi Budaya Selendang Sutera yang dibagi menjadi 3 sub kategori yakni karnaval, gelar budaya etnis serta kemah budaya. Acara kirab menjadi penanda bahwa event ini tengah berlangsung sekaligus sebagai keikutsertaan kami dalam memeriahkan Hari Museum Nasional yang berlangsung di Benteng Vredeburg," jelasnya.

Khusus untuk gelar kemah budaya berlangsung pada 9 - 13 Oktober 2016 mengambil lokasi di Kampung Wisata Jelok, Beji, Patuk, Gunung Kidul. Akan masuk didalamnya sebanyak 100 mahasiswa dari 34 provinsi yang live in di kampung tersebut. "Proses penyerapan kearifan lokal akan dimulai dari kemah budaya ini. Sehingga, mereka akan mengikuti keseharian masyarakat serta belajar budaya disana," tambah Rini.

Tak hanya itu, serangkaian kegiatan dalam kemah budaya pun akan berisi sejumlah materi talkshow, pelatihan serta work shop yang fungsinya tentu untuk mempertebal kecintaan budaya Indonesia secara umum dan budaya dari Jogja secara khusus. Dengan adanya kegiatan ini, Rini pun berharap para mahasiswa ini bisa secara otomatis akan bercerita tentang Jogja jika kembali ke daerahnya.

Untuk gelar etnis, kegiatannya sendiri akan berlangsung pada 23 - 26 Oktober di Plaza 1 Maret dengan menampilkan 34 potensi seni budaya. Khusus untuk pelaksana, IKPMD akan in charge penuh dalam event tersebut. Acara sendiri akan dimulai pada jam 19.30 - 22.00 WIB.

3 sub kategori kegiatan ini memiliki tujuan mulia yakni agar para mahasiswa yang tinggal dan kuliah di Jogja mampu memiliki wadah positif yang secara khusus bisa mempelajari kayanya seni dan budaya di Yogyakarta. Kegiatan keempat kalinya ini diharapkan akan terus berlangsung meski tahun ini dana penyelenggaran dipangkas untuk menghemat anggaran APBN.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta