Garebeg Syawal, Ludes

by ifid|| 25 April 2023 || || 453 kali

...

Sabtu pagi masyarakat Yogyakarta sekitarnya sudah berbondong -bondong menuju kampung kauman dan masjid Gede Yogyakata, sekitar pukul 10.00 WIB barisan Bergodo Kraton Nyayogyakarta mulai keluar dari Pagelaran Kraton  dengan gagah berserta Gunungan yang sudah dinanti oleh masyarakat.

Keraton Yogyakarta kembali membagikan tujuh gunungan yang dikawal 10 Bregada Prajurit dalam Garebeg Syawal Tahun Ehe 1956 , setelah tiga tahun absen akibat pandemi, pada Sabtu (22/04/2023). Salah satu gunungan grebeg tersebut diberikan kepada ASN Pemda DIY guna memperingati Idulfitri 1444 H tiba di Pendapa Wiyata Praja Kompleks Kepatihan pada pukul 11.30 WIB.

Utusan Dalem Keraton Yogyakarta, KRT Widyacandra Ismayaningrat menyampaikan Ngrasa Dalem memberikan sebuah Gunungan Kakung dalam Garebeg Syawal Tahun Ehe 1956 kepada ASN Pemda DIY. " Mari kita saling mendoakan bersama-sama agar Ngarsa Dalem senantiasa diberikan kesehatan, panjang usia dan kesejahteraan berikut para Sentana Dalem dan abdi dalem keraton," katanya.

Pj. Sekda DIY Wiyos Santoso mengungkapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Ngarsa Dalem dan Keraton Yogyakarta atas pemberian Pareden Grebeg Syawal kepada Pemda DIY yang notabene ASN Kaprajan. Ia berharap bahwa pareden tersebut dapat membawa berkah bagi keluarga besar Pemda DIY maupun Kepatihan.

“Menira ngunjuk matur marang Sri Sultan Hamengku Buwono ingkang Jumeneng Kaping Sedasa ugi tansah memuji, para Saderek Salem, Sentana Dalem, ugi Praja Dalem lan Kawula Dalem, tansah sinongsong panjenengan Dalem Allah, mugia manggih kasarasan, tinebihna saking sambekala,” ujarnya.

Usai diserahterimakan dan didoakan, ubarampe (hasil bumi) gunungan tersebut dibagikan terlebih dulu kepada ASN Pemda DIY. Setelahnya, masyarakat umum diperkenankan merayah gunungan, simbol sedekah raja yang dipercaya membawa berkah. Tidak butuh waktu lama, tingginya animo masyarakat maupun wisatawan membuat ubarampe gunungan yang dikirim ke Kepatihan langsung ludes tak tersisa.

Sebelumnya, Penghageng KHP Parasraya Budaya Keraton Yogyakarta GKR Maduretno menyampaikan pelaksanaan Grebeg Syawal 2023 ini berbeda dengan tiga tahun sebelumnya yang dilakukan secara terbatas karena pandemi. Utamanya dengan iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal tujuh gunungan. Lima gunungan dibawa ke Kagungan Dalem Masjid Gedhe, dua buah gunungan dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan. Terdapat lima jenis gunungan yang dibagikan yaitu Gunungan Kakung, Gunungan Estri/Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat dan Gunungan Pawuhan.

“Sementara itu, 10 Bregada Prajurit Keraton mengawal gunungan yakni Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa. Bregada Bugis mengawal gunungan hingga Kepatihan. Gunungan untuk Pura Pakualaman dikawal Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir,” tuturnya.

Selain gunungan, rangkaian peringatan Idulfitri 2023.yang telah dilaksanakan Keraton Yogyakarta yakni Numplak Wajik, Gladi Bersih Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta. Selanjutnya Ngabekten yang berlangsung dua hari dan Ringgitan Bedhol Songsong pada Minggu (23/04/2023).

Adapun keseluruhan agenda di atas bersifat terbuka dan dapat disaksikan oleh umum serta disiarkan melalui Media Soasial  Kraton Jogja. Sementara, agenda Hajad Dalem Ngabekten yang dilakukan selama dua hari pada Sabtu (22/04/2023) dan Minggu (23/04/2023) bersifat tertutup. Ngabekten sendiri adalah tradisi sungkeman di Keraton Yogyakarta, sebagaimana masyarakat muslim pada umumnya saat merayakan Idulfitri. Ngabekten akan diikuti kepala daerah kabupaten/kota, Sentana Dalem/kerabat, dan para Abdi Dalem.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta