Konser Kolaborasi MSO dan Youth Music Camp, Komposisi Baru

by ifid|| 12 Mei 2023 || || 449 kali

...

Melbourne Symphony Orchestra (MSO) bareng peserta Youth Music Camp tampil memukau dalam konser kolaborasi di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Kamis malam (11/05/2023). Para penonton tampak meresapi indahnya alunan musik persembahan konser kolaborasi apik yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut. Konser ini pun semakin istimewa, karena tidak hanya menyajikan komposisi klasik semata tapi sekaligus  komposisi baru yang dijiwai kearifan lokal. 

 

Format utama yang disajikan adalah string orchestra. Ada 36 Musisi yang tampil. 5 musisi dari MSO yang merupakan instruktur Youth Music Camp. Kondakter untuk dua repertoar akhir adalah Budhi Ngurah. Selain itu, ada 25 Musisi merupakan peserta Youth Music Camp hasil audisi. 5 musisi yang merupakan tim pengrawit untuk karya-karya kolaboratif.

Direktur Manager MSO Sophie Galaise menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemda DIY dan Disbud DIY yang telah mengundang MSO guna memberikan workshop musik dan manajemen seni. Hubungan ini  sangat diapresiasi oleh Pemerintah Victoria dan Australia . Pihaknya juga memberikan selamat kepada musisi dan peserta workshop manajemen seni yang bekerja bersama dalam satu pekan ini.

 

" Kami bangga bisa berbagi ilmu dengan talenta muda musisi berbakat i di Yogyakarta dan kami juga banyak belajar dari mereka. Yogyakarta adalah rumah kedua kami. Sejak 2016, hubungan MSO dengan Yogyakarta adalah suatu kebanggaan bagi kami sebagai orkestra Australia pertama yang tampil di luar negeri karena hubungan budaya idan internasional sangat penting bagi kami," paparnya.

 

MSO sudah berkeliling dunia, tetapi Yogyakarta adalah tempat yang paling dicintai.  Sophie mengaku senang dapat kembali lagi ke Yogyakarta untuk memperkuat kerjasama yang sudah berjalan selama 8 tahun dan melanjutkannya di masa depan. " Minggu ini sangat istimewa bagi MSO dan kami akan kembali lagi tahun depan. Kami akan pulang ke Melbourne dengan membawa memori baru, teman baru dan hati yang gembira," ucapnya.

 

Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi menambahkan kerjasama berkelanjutan tersebut telah diperbaharui melalui Naskah Pengaturan Pelaksanaan antara Pemda DIY dengan MSO tetang Fasilitasi Prakarsa Budaya dan Sosial tahun 2022- 2024. Program ini terdiri dari dua bagian yaitu kelas musik dan workshop manajemen seni pertunjukan. Kelas musik diadakan untuk pemain instrumen gesek berusia 15-25 tahun.

 

" Audisi kelas musik diikuti 95 peserta kemudian terpilih 25 orang terbaik yang dilatih instruktur lokal maupun dari MSO. Sementara itu, workshop seni pertunjukan juga diikuti 25 peserta yang terpilih melalui rekrutmen terbuka dengan syarat berusia 20-40 tahun, memiliki pendidikan S1/S2 dan menguasai Bahasa Inggris. Tujuan akhir dari workshop tersebut agar para peserta mampu merepresentasikan hasil workshop dan organisasi seni pertunjukan sampai mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang dibagikan dari MSO,"  terang Dian.

 

Ada enam repertoar yang dibawakan yaitu Selections from the Abdelazer Suite karya Henry Purcell, The Last Leaf aransemen The Danish String Quartet,  Andante Cantabile karya Tchaikovsky, The Court of Berevew, Suite for Strings karya Anton Koch, Suita Dewaruci karya Budhi Ngurah dan Yarra Code karya Vishnu Satyagraha. Dua karya terakhir tersebut menyajikan perpaduan string orchestra dan instrumen gamelan.

 

Dalam karya Suita Dewaruci karya Budhi Ngurah dan Yarra Code karya Vishnu Satyagraha menyajikan string orkestra berkolaborasi apik dengan berbagai instrumen gamelan dan motif tradisi yang mengekspresikan persahabatan Victoria dan DIY. Konser ini merupakan tindak kerjasama Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dengan MSO sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara Pemda DIY dan Pemerintah Victoria, Australia.

 

"  Saya hanya ingin mengucapkan terimakasih kepada MSO, dimana dalam kesempatan Yogyakarta dan Victoria membangun kerjasama. Kami mendapatkan program bagaimana musisi -musisi Yogyakarta bisa belajar lebih mudah. Karena pengalaman kami menyelenggarakan Youth Music Camp beberapa tahun lalu yang dihadiri sebagian anak-anak Eropa . Disini idak ada SD dan SMP untuk belajar musik, berarti belajar musik baru di SMA," tutur Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

 

Sedangkan di luar negeri, Sri Suitan mengatakan anak-anak umur 12 tahun sudah bisa belajar musik. Dengan adanya MSO ini diharapkan anak-anak umur 10 - 12 tahun sudah bisa bermain membunyikan alat musik sehingga anak-anak di DIY tidak ketinggalan untuk berkreasi dengan mudik maupun alat-alat musik di luar musik tradisional yang telah dikenal dan dipelajari selama ini.

 

"  Semoga ini membawa manfaat bagi kita semua, dimana Yogyakarta sebagai kota budaya ini betul - betul terbangun dengan masyarakat. Anak-anak dan cucu-cucu kita bisa bernyanyi dan bermain musik tidak perlu menunggu dewasa. Semoga peristiwa malam ini dengan kolaborasi MSO dan hasil pembelajaran Youth Music Camp ini bisa dinikmati semuanya dengan baik. Selamat menikmati,"  ungkap Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

 

Suita Dewaruci menceritakan kisah epik tentang Bima yang diberi tugas oleh tuannya, Drona untuk mencari air kehidupan.  Yarra Code menutup konser ini dengan apik. Yarra adalah sungai di jantung kota Melbourne. Code  adalah sungai dan landmark Yogyakarta. Judul ini diambil sebagai representasi dari persahabatan Melbourne dan Yogyakarta. Komposisi ini menggabungkan string orkestra dengan dua instrumen gamelan tanpa nada berupa Kendang dan  Bedug. Karya ini mengeksplorasi pola ritmis lancaran, unsur umum dalam musik Gamelan Yogyakarta.

 

Dalam kesempatan tersebut hadir pula jajaran Forkopimda DIY, Perwakilan Pemerintah Australia Sophie Galaise beserta seluruh anggota MSO, Penghageng KHP Kridhomardowo Keraton Yogyakarta KPH Notonegoro, Peserta Youth Music Camp dan Manajemen Sen Pertunjukan, jajaran Pimpinan OPD di lingkungan Pemda DIY, Rektor -rektor universitas dan masyarakat umum. Pada penghujung acara, dua peserta yaitu Jasmine Sanjaya dari kelas musik dan Sheila Sanjaya dari kelas manajemen seni terpilih  mengikuti program Youth Music Camp Internship di Melbourne pada 2024 mendatang.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta