YOGYA (KRjogja.com) - Suasana di Museum Kereta Kencana Kraton Yogyakarta, Jumat (7/10/2016) pagi terasa jauh lebih ramai daripada biasanya. Hari ini Kraton memulai prosesi Jamasan Kereta Kencana sebagai ritual rutin setiap satu tahun sekali di hari Jumat Kliwon di bulan Suro.

Masih banyak warga masyarakat dari berbagai wilayah yang antusias menyaksikan prosesi jamasan di tahun 2016 ini. Mereka dengan setia menanti air sisa jamasan Kereta Kanjeng Nyai Jimat yang dianggap membawa berkah tersendiri.

Aulia Rahma (32) yang tampak menggendong anaknya juga ikut memburu air sisa jamasan Kanjeng Nyai Jimat. Namun, lantaran tak bisa berdesakan, ia harus berlari sembari menggendong anak dan membawa gelas plastik di sisi tangan yang lain.

"Ini untuk sumber kesembuhan saja, ya saya percaya. Tapi memang intinya doa juga pada Allah, ini hanya bentuk media saja," ungkap perempuan asal Indramayu ini.

Dalam jamasan kali ini, tiga kereta dibersihkan dengan menggunakan air bunga setaman dan sari buah jeruk. Kanjeng Nyai Jimat, Kus Gading Yasan Ndalem HB VIII dan Kyai Garuda Yekso secara bergiliran dijamas untuk menjaga eksistensi keberadaannya.

"Intinya adalah membersihkan segala sesuatu di tahun yang baru. Kereta pusaka Kraton pun dibersihkan sebagai bentuk penghargaan atas sesuatu hal yang dimiliki," terang salah satu abdi dalem, Penawu Joyo Wasito. (Fxh)